Bencana tanah longsor di Desa Durenan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melumpuhkan jalan antardesa, sehingga akses dan aktivitas warga terganggu.

Wakapolsek Gemarang Iptu Totok Hariyanto di Madiun, Kamis, mengatakan kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa, bencana yang terjadi akibat intensitas hujan deras pada Rabu (9/3) tersebut, sempat memutuskan jalan Desa Durenan menuju Desa Batok, Kecamatan Gemarang, akibat tertutup material tanah longsor.

"Kami bekerja bakti bersama petugas gabungan membersihkan material longsoran agar akses dari Desa Durenan menuju Desa Batok ataupun sebaliknya bisa kembali lancar," ujar Iptu Totok.

Selain itu, kerja bakti tersebut juga bertujuan untuk menjalin hubungan dan sinergi dengan warga. Gotong royong membersihkan material longsoran juga merupakan wujud kepedulian Polri kepada masyarakat.

Tak hanya dari pihak Kepolisian, kerja bakti tersebut juga melibatkan anggota TNI, BPBD, serta Tagana Kabupaten Madiun.

Pihaknya meminta warga Gemarang, Kabupaten Madiun yang berada di lereng Gunung Wilis untuk meningkatkan kewaspadaan pada musim hujan yang masih berlangsung saat ini, karena daerah itu rawan bencana, baik tanah longsor maupun banjir bandang.

Hujan dengan intensitas sedang hingga Kamis sore masih terus terjadi. Tanah di sekitar lokasi longsoran juga masih labil.

Untuk mengantisipasi longsor susulan, polisi meminta warga desa setempat berhati-hati saat melintas di sekitar lokasi kejadian.

Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Madiun, terdapat sejumlah kecamatan di lereng Wilis rawan bencana tanah longsor dan banjir bandang. Daerah tersebut adalah Kecamatan Gemarang, Kare, Dagangan, dan Saradan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022