Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat meningkatkan sistem integrasi layanan transportasi massal Suroboyo Bus dan Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo.

"Sudah hampir 1,5 bulan teman bus mengaspal (beroperasi) di Surabaya untuk menemani Suroboyo Bus. Kami berharap  kehadirannya dapat meningkatkan pelayanan transportasi kepada masyarakat.  Sayangnya integrasi pelayanan kedua bis tersebut masih belum optimal," kata anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, pihaknya masih sering mendapati Teman Bus yang beroperasi pada Jalur Lidah Wetan-Kejawen Putih Tambak bahwa headway belum terjaga sehingga masih sering kali terjadi penumpukan 2 hingga 3 bis di halte pada arah yang sama.

Untuk itu, ia berharap para sopir Surabaya Bus dan Teman Bus diberi pelatihan untuk mempertahankan headway agar tidak terjadi penumpukan bis. Apalagi, lanjut dia, di dalam kedua bus tersebut sudah tersedia monitor Global Positioning System (GPS) atau sistem navigasi berbasis satelit. 

"Selain itu perlu juga adanya Control Centre Transportasi," kata legislator dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

William juga menemukan bahwa halte-halte penghubung antar rute bis masih berjauhan, sehingga penumpang harus berjalan sangat jauh, seperti halte penghubung di RS Darmo dan Sekolah Santa Maria. 

Selain itu, kata dia, jadwal Teman Bus juga harus disesuaikan dengan jadwal Suroboyo Bus sehingga warga yang akan berpindah dari Teman Bus ke Suroboyo Bus tidak menunggu terlalu lama.

"Harusnya halte RS Darmo dan halte Sekolah Santa Maria berhadapan sehingga mempermudah penumpang nantinya untuk beralih bis selanjutnya. Kalaupun agak berjauhan. Intinya saya minta komitmen pemkot untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki integrasi transportasi Surabaya," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengajak seluruh warga Kota Pahlawan untuk bersama-sama menggunakan transportasi massal Suroboyo Bus dan Teman Bus dengan tujuan mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi, kalau mobilnya banyak dan motornya banyak, bisa menyebabkan macet dan polusinya banyak.

"Semoga bus ini (Suroboyo Bus dan Teman Bus) bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi umat di Kota Surabaya," katanya. 

Menurut Eri, bantuan bus dari Kemenhub itu sebanyak 104 armada yang akan melayani enam koridor, yaitu koridor 1 (Terminal Purabaya ke Tanjung Perak via Jalan Raya Darmo), koridor 2 (Jalan Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS), koridor 3 (Terminal Purabaya-Kenjeran via Merr), koridor 4 (GBT-UNESA-Mastrip), koridor 5 (Terminal Benowo-Tunjungan), koridor 6 (Terminal Purabaya-UNAIR Kampus C).

Namun, mulai 1 Januari 2022, Surabaya baru memulai dengan satu koridor terlebih dahulu, yaitu Jalan Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS dan yang lain akan menyusul. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022