Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan sejumlah artefak saat ekskavasi tahap tiga terhadap situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho di Malang, Senin, mengatakan ditemukan sejumlah artefak relik saat personel melakukan penggalian bagian tengah candi atau yang biasa disebut "sumuran".

"Temuan paling banyak pada saat menggali bagian tengah candi atau 'sumuran', banyak sekali relik atau artefak pada bagian itu," kata dia.

Di kedalaman satu meter di bagian tengah candi, tim arkeolog BPCB Jawa Timur menemukan satu lingga patok, sedangkan sebelumnya dua lingga patok di isi barat dan barat laut.

Lingga patok, lanjutnya, biasanya penanda kompleks candi. Namun, dikarenakan lingga patok di situs Srigading ditemukan di dalam reruntuhan maka diperkirakan bagian dari ratna atap yang runtuh.

"Model lingga patok ini, sementara diidentifikasi merupakan bagian dari ratna atap yang runtuh di sisi barat, sudut barat laut, dan bagian tengah candi," ujarnya.

Ia menyebut temuan lain berupa bokor terbuat dari emas di sudut barat daya "sumuran" tersebut. Temuan itu juga dilengkapi bagian atas yang juga terbuat dari emas.

"Pertama kita menemukan bokor atau wadah mangkok dengan penutup kayu dan terbuat dari emas. Pegangan atasnya juga terbuat dari emas," katanya.

Tim juga menemukan kepingan-kepingan emas berbentuk persegi dengan diameter kurang lebih setengah sentimeter yang dihiasi dengan tanda plus. Diperkirakan, kepingan-kepingan emas berjumlah tiga buah tersebut merupakan isi dari bokor itu.

Di sudut barat laut situs ditemukan tiga wadah terbuat dari tembaga, meliputi satu wadah diperkirakan periuk dan dua lainnya menyerupai teko.

Dalam lanjutan ekskavasi bagian "sumuran" juga ditemukan tiga alat, yakni beliung atau alat potong, "blencong" yang menyerupai kepala kapak, dan "calok" menyerupai mata linggis. Ketiga benda itu dibuat dari besi.

"Ketiganya ditemukan berjejer di sudut tenggara. Dan hari ini kita menemukan satu lagi wadah yang mungkin kita identifikasi sebagai tempayan yang terbuat dari tembaga," ujarnya.

Pada ekskavasi tahap ketiga situs Srigading  selama 3-8 Maret 2022, BPCB Jawa Timur berupaya menggali bagian "sumuran", melakukan pembersihan sisi utara candi, menampakkan halaman asli situs, dan melakukan pendokumentasian candi, termasuk temuan.

Situs Srigading pada awalnya dikenal dengan sebutan "Cegumuk" oleh warga sekitar, yang berarti gundukan. Situs tersebut ditemukan kurang lebih pada 1985 dengan yoni dan sejumlah arca di atas gundukan tersebut.

Pada awal Februari 2020, BPCB Jawa Timur mulai melakukan ekskavasi gundukan di tengah perkebunan tebu tersebut untuk memastikan bahwa ada bangunan bersejarah di lokasi tersebut.

BPCB Jawa Timur telah memastikan bahwa bangunan itu candi menghadap ke timur atau arah Gunung Semeru dan untuk tempat peribadatan umat beraliran Hindu Siwaistis.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022