Universitas Airlangga Surabaya memberikan anugerah Guru Besar Kehormatan kepada Prof. Dr. Achsanul Qosasi, CSFA., CFrA., di kampus setempat, Selasa, karena kepeduliannya terhadap koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Achsanul menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) aktif ke-27 dan guru besar ke-540 yang dimiliki Unair sejak berdiri, serta guru besar ke-248 Unair sejak menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH).
Dalam orasi ilmiahnya, Achsanul membawakan judul "Kutabung: Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kecil untuk Bertahan Hidup melalui Koperasi sebagai Rumah Besar UMKM".
"Judul ini merupakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah saya jalani selama 24 tahun. Kerja, untung, tabung (Kutabung) merupakan pengabdian masyarakat yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin melalui koperasi," kata anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu.
Pria asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu bercerita bagaimana dirinya membangun Koperasi Putera Swadaya Merpati (KPSM) di tengah krisis ekonomi tahun 1997.
Kala itu, Achsanul mengajak para pemuda Petukangan Selatan untuk bekerja sama membangun koperasi yang mampu menaungi UMKM dan mengurangi angka pengangguran.
Melalui KPSM itu pula, Achsanul memunculkan konsep Kutabung yang menjadi fasilitas pinjaman dan pemberdayaan yang mengajak masyarakat untuk menabung berapapun untung yang didapat dari usahanya.
"Kutabung menggabungkan konsep sistem Grameen, Credit Union, dan tanggung-renteng menjadi satu. Perpaduan ketiganya saya ambil dengan menyesuaikan kebutuhan dan sifat usaha yang ada di masyarakat," ujar peraih The Most Creative Entrepreneur 2006 itu.
Oleh karena itu, Achsanul menekankan bahwa pembangunan usaha bagi UMKM sejatinya harus menitikberatkan pada penyesuaian budaya dan kebiasaan yang terjadi di masyarakat lokal.
Terdapat 10 prinsip yang harus dijalankan, yakni empati, inovasi, fokus, bertahap, lindungi, disiplin, peduli, kebersamaan, menabung, dan evaluasi.
Melalui orasi ilmiah tersebut, Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T. Ak., menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Achsanul Qosasi.
Kedatangannya sebagai guru besar baru Unair dipandang sebagai modal baru bagi mahasiswa untuk belajar banyak tentang bisnis, UMKM, hingga pengelolaan risiko.
"Kami percaya dengan kehadiran Profesor Achsanul sebagai guru besar akan meningkatkan ekosistem pengabdian masyarakat dan penelitian yang berarti bagi kehidupan masyarakat," katanya.
Dalam sidang itu pengukuhan guru besar hadir sederet petinggi pemerintahan mulai dari Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, Ketua BPK Agung Firman Sampurna, Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, hingga jajaran pejabat tinggi negara lainnya.
Selain itu, turut hadir jajaran menteri, yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Desa PDT Abdul Halim Iskandar, Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022