Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta membentuk program peningkatan kompetensi guru, agar  tidak ada lagi perbedaan antara sekolah negeri dan swasta.

"Saya berharap ada sumbangsih yang diberikan kepada Pemkot Surabaya sehingga cita-cita saya,  tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta bisa terwujud," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat memberikan pengarahan secara virtual dalam Rapat Koordinasi MKKS yang berlangsung di Hotel Wyndham, Kota Surabaya, Rabu.

Ia juga menyampaikan agar para pengurus MKKS SMP Swasta, segera membuat prioritas terkait sarana dan prasarana yang ada di sekolah masing-masing. Ia berharap, sebelum masa jabatannya berakhir, semua sarana dan prasarana tersebut sudah terpenuhi.

"Semua sarana dan prasarana sekolahan, semua kebahagiaan guru, dan semua kompetensi guru harus sudah terpenuhi sebelum tahun 2024," katanya.

Untuk mewujudkan hal itu, Eri membutuhkan dukungan dari semua pengurus MKKS SMP Swasta. Ia meyakini guru dan kepala sekolah adalah orang-orang hebat yang telah mendidik anak-anak di Kota Surabaya.

"Saya butuh kekompakan njenengan (Anda) semua, karena itu akan menjadi amal jariyah saya dan njenengan semua di kemudian hari," katanya.

Dalam arahannya itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengajak para pengurus MKKS SMP Swasta untuk berkolaborasi menjadi bagian perubahan pendidikan di Surabaya dengan cara memastikan kompetensi guru, serta sarana dan prasarana sekolah.

"Ayo berkolaborasi membangun pendidikan di kota tercinta ini. Selamat bertugas, bahagiakan anak didik dan jadikan mereka calon pemimpin yang hebat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh berpesan agar seluruh kepala sekolah bisa memberikan semangat dan motivasi kepada siswanya. Tujuannya adalah untuk membangun karakter para peserta didik yang hilang selama pandemi COVID-19.

"Terutama membangun ikatan emosional antara kepala sekolah dengan guru dan siswanya. Maka kepala sekolah harus mampu membangun empati dan sikap humanis kepada siswa," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022