Curah hujan tinggi yang terjadi hari Minggu, (13/2) mengakibatkan tiga desa di wilayah Kecamatan Tanggulangin terendam genangan air setinggi sekitar 15 centimeter. Tiga desa tersebut, yakni Desa Kedungbanteng, Banjarasri dan Banjarpanji. 

Genangan air tidak hanya terjadi di rumah warga, beberapa sekolahan, seperti SMP Negeri 2 Tanggulangin, juga digenang air sehingga pihak sekolah sementara meliburkan sampai genangan air surut.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menyampaikan pihaknya akan mengevaluasi penyebab surut air yang lamban.

Menurutnya, selain karena curah hujan yang tinggi pada hari Minggu (13/2) juga disebabkan air pasang laut atau banjir rob.

"Kami evaluasi lagi ini kenapa airnya tidak segera surut. Nanti bangunan kisdam (konstruksi bangunan air yang bersifat sementara berfungsi supaya air sungai tidak masuk ke dalam galian) lama akan dibongkar karena sudah ada kisdam baru. Kita akan terus evaluasi penanganan banjir di tiga desa ini karena kondisi geografisnya memang berbeda dengan tempat lain karena disini terjadi penurunan tanah,” ujar Muhdlor usai sidak di SMP Negeri 2 Tanggulangin desa Kedungbanteng. Senin.

Evaluasi lainnya, kata Muhdlor, pihaknya akan menambah jumlah pompa yang akan ditempatkan di kisdam yang baru selesai dibangun. Penambahan pompa tersebut untuk membantu mempercepat penyedotan genangan air biar segera surut.

“Pompa akan kita tambah, dipasang di kisdam yang baru supaya mempercepat penyedotan genangan. Tahun ini ada pengadaan penambahan pompa baru lagi. Kita maksimalkan penyedotannya," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022