Permukiman warga di Kelurahan Gladak Anyar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Jumat malam, dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur daerah ini selama enam jam

Banjir mulai memasuki perkampungan warga sekitar pukul 22.30 WIB dengan ketinggian genangan antara 20 hingga 50 cm.

Genangan terparah terpantau di Gang V, Jalan Amin Djakfar, Kelurahan Gladak Anyar, yang mencapai sekitar 70 cm.

"Kalau terjadi banjir di sini memang paling parah, karena dataran rendah," kata warga setempat, Sodik.

Awalnya, genangan banjir hanya memasuki halaman rumah warga, Namun, karena luapan air sungai semakin deras, pada pukul 23.30 WIB banjir mulai menggenangi sejumlah rumah warga.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan yang tiba di lokasi banjir langsung membantu mengevakuasi barang-barang milik warga ke tempat lebih aman karena genangan semakin tinggi.

"Kasur-kasur yang ada di bawah itu, tolong dipindah. Sementara taruh di atas meja dulu," kata anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan Zaini memandu para petugas lain.

Hingga sekitar pukul 23.50 WIB, belum ada tanda-tanda banjir akan surut, bahkan arus banjir terpantau semakin deras dan genangan banjir di rumah-rumah warga semakin tinggi.

Menurut Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, banjir yang melanda perkampungan warga di Kelurahan Gladak Anyar, terjadi karena debit air sungai penuh, sedangkan air laut kini dalam kondisi pasang.

"Kalau air laut surut, mungkin sungai tidak akan meluap," kata Budi.

Sebelumnya, Pusdalops PB Pemkab Pamekasan telah menyampaikan peringatan dini tentang potensi banjir yang akan terjadi di Pamekasan.

Institusi ini telah mengumumkan penetapan status waspada banjir karena berdasarkan hasil pantauan tim, ketinggian permukaan air di sejumlah dam di Pamekasan yang selama ini menjadi pedoman terjadinya luapan air sangat mengkhawatirkan.

Sementara itu, berdasarkan catatan, banjir yang melanda Kelurahan Gladak Anyar kali ini merupakan kali ketiga dalam dua bulan terakhir ini.

Pada awal Januari 2022, banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu, sedangkan pada 10 Februari 2022 banjir melanda permukiman warga di Kelurahan Kolpajung akibat hujan deras yang disertai angin kencang.

Menurut catatan BPBD Pemkab Pamekasan, bencana berupa banjir merupakan salah satu jenis bencana yang sering terjadi di Pamekasan saat musim hujan seperti sekarang ini.

Bencana lainnya yang juga sering terjadi berupa tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022