Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur mengusulkan kenaikan harga rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 7 persen pada tahun 2022.

"Kami berharap pada tahun 2022 harga rumah subsidi ada kenaikan. Kami mengusulkan kenaikan 7 persen berarti Rp162 juta dari harga yang selama ini, yakni Rp155 juta berdasarkan tingkat inflasi," kata Sekretaris REI Jatim Andi Rahmean Pohan di Surabaya, Jumat.

Andi menjelaskan inflasi tersebut adalah inflasi di bidang konstruksi yang pada tahun 2021 tercatat sebesar 14 persen.

"Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR selama ini melihat inflasi secara keseluruhan yang nilainya sebesar 3 sampai 4 persen. Tapi, dari keseluruhan itu ada bawang, cabai yang tidak berhubungan langsung dengan konstruksi. Sedangkan di konstruksi, komponen besi mengalami inflasi tinggi sekali," ujarnya.

Menurutnya, usulan kenaikan 7 persen tersebut adalah angka moderat karena kalau dihitung, kenaikan yang disebabkan inflasi pada sektor konstruksi mungkin bisa 20 persen.

"Tetapi, kami tahu bahwa daya beli masyarakat belum meningkat 100 persen yang disebabkan oleh adanya pandemi," katanya.

Usulan tersebut sejauh ini belum disetujui pemerintah. Meski belum disetujui, ia memandang tidak akan berdampak dan mengganggu proyek pembangunan rumah tahun ini.

"Namun, dari segi pengusaha akan sedikit mengerem laju penjualan. Dengan asumsi dia harus berhitung terhadap komponen-komponen biaya yang mengalami kenaikan," ujarnya.

"Sedangkan kalau berhenti menyebabkan cash flow perusahaan akan terganggu. Jadi, ritme akan tetap berjalan tapi tidak akan sesuai harapan," tambahnya.

Andi berharap dalam satu bulan ke depan keputusan tentang kenaikan harga rumah dan juga pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bisa keluar.

Menurut ia, kontribusi REI bagi pembangunan perumahan subsidi yang dicanangkan pemerintah cukup signifikan. Dari target 1 juta rumah murah bersubsidi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, REI menyumbang sekitar 30 hingga 35 persen dari daya serap pasar yang ada.

"Kami berharap tahun ini bisa membangun 12 ribu hingga 15 ribu unit rumah," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022