Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengirim sebanyak 20 sampel (darah/air liur) pasien COVID-19 ke Surabaya untuk diuji laboratorium untuk mendeteksi apakah pasien tersebut terpapar varian Omicron atau tidak.

"20 sampel pasien positif dikirim melalui Dinas Kesehatan, dan dari 10 pasien positif di antaranya dirawat di sini," ujar Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono di Banyuwangi, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa 20 sampel darah dan air liur yang sudah dikirim ke Surabaya, hingga saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium. Pengiriman sampel tersebut sebagai bagian daripada antisipasi dan memastikan seiring melonjaknya kasus positif COVID-19.

Menurut dia, 20 sampel yang dikirim ke Surabaya itu mewakili sebanyak 192 warga Banyuwangi yang terpapar virus corona. Bahkan, katanya, RSUD Blambangan telah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus COVID-19.

Kata Rio (sapaan dr. Widji Lestariono), RSUD Blambangan sudah mempersiapkan mulai sarana tempat tidur pasien, obat-obatan dan juga ketersediaan oksigen.

"Untuk tenaga kesehatan, kami membuat perencanaan skema, jika sewaktu-waktu kasusnya terus bertambah seperti pada Juli - Agustus 2021," ujarnya.

RSUD Blambangan akan menambah sekitar 100 tempat tidur pasien yang berasal dari konversi tempat perawatan penyakit lainnya.

"Yang kami siapkan saat ini masih ada 46 tempat tidur ICU dan isolasi, karena sampai sejauh ini yang dirawat hanya 10 pasien aktif, nanti ke depan akan menyesuaikan," katanya. (*)
 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022