Kapal Motor (KM) Khatijah 1, pengangkut bakan bakar minyak (BBM) dan sembako terbakar di Pelabuhan Gayam, Kepulauan Sapudi, Sumenep, Jawa Timur, Rabu, sekitar pukul 06.30 WIB.
Menurut Kepala Syahbandar Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pulau Sapudi Rudi Santoso, kapal motor yang terbakar itu menangkut 120 jiriken jenis pertamax, serta sejumlah kebutuhan bahan pokok.
"Lokasi kejadian di pelabuhan Pulau Sepudi, setelah kapal bersandar," kata Rudi, menjelaskan.
Sempat terdengar ledakan dari KM Khatijah 1 dalam radius 1 kilometer lebih, sebelum akhirnya api membesar.
"Kemungkinan ledakan itu, dari jeriken pertamax yang ada di dalam kapal tersebut," kata Rudi, menambahkan.
Sebanyak tiga orang anak buah kapal (ABK) dilaporkan mengalami luka bakar dalam musibah itu dan saat ini korban dirujuk ke puskesmas terdekat.
Menurut Rudi Susanto musibah kebakaran kapal di Pelabuhan Pulau Sapudi tidak merambat ke kapal lain yang juga bersandar di pelabuhan itu, karena segera digiring ke tengah laut oleh petugas dibantu oleh nelayan setempat.
Setelah meledak kapal pecah menjadi dua bagian dan akhirnya tenggelam.
Kepala Syahbandar UPP Pulau Sapudi Rudi Santoso lebih lanjut menjelaskan, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Polair Sumenep, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep.
Berdasarkan catatan ANTARA, musibah kapal terbakar di Kepulauan Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur kali ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
Pada Agustus 2019, Kapal Motor (KM) Santika Nusantara, rute Surabaya-Balikpapan, juga terbakar di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep.
Kala itu, KM Santika Nusantara berpenumpang 111 orang: 100 penumpang dewasa, 6 anak, dan 5 bayi, berikut 83 kendaraan bermotor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Menurut Kepala Syahbandar Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pulau Sapudi Rudi Santoso, kapal motor yang terbakar itu menangkut 120 jiriken jenis pertamax, serta sejumlah kebutuhan bahan pokok.
"Lokasi kejadian di pelabuhan Pulau Sepudi, setelah kapal bersandar," kata Rudi, menjelaskan.
Sempat terdengar ledakan dari KM Khatijah 1 dalam radius 1 kilometer lebih, sebelum akhirnya api membesar.
"Kemungkinan ledakan itu, dari jeriken pertamax yang ada di dalam kapal tersebut," kata Rudi, menambahkan.
Sebanyak tiga orang anak buah kapal (ABK) dilaporkan mengalami luka bakar dalam musibah itu dan saat ini korban dirujuk ke puskesmas terdekat.
Menurut Rudi Susanto musibah kebakaran kapal di Pelabuhan Pulau Sapudi tidak merambat ke kapal lain yang juga bersandar di pelabuhan itu, karena segera digiring ke tengah laut oleh petugas dibantu oleh nelayan setempat.
Setelah meledak kapal pecah menjadi dua bagian dan akhirnya tenggelam.
Kepala Syahbandar UPP Pulau Sapudi Rudi Santoso lebih lanjut menjelaskan, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Polair Sumenep, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep.
Berdasarkan catatan ANTARA, musibah kapal terbakar di Kepulauan Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur kali ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
Pada Agustus 2019, Kapal Motor (KM) Santika Nusantara, rute Surabaya-Balikpapan, juga terbakar di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep.
Kala itu, KM Santika Nusantara berpenumpang 111 orang: 100 penumpang dewasa, 6 anak, dan 5 bayi, berikut 83 kendaraan bermotor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022