Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur melakukan program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 pada 2022 ini melalui program digitalisasi manajemen usaha pemasaran produk.

"Program digitalisasi ini merupakan satu dari tiga program yang kita jalankan, khusus untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi COVID-19, sekaligus mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dijalankan pemerintah pusat," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Selasa.

Pada era informasi seperti sekarang ini, pengelolaan manajemen dan teknik pemasaran secara digital sudah menjadi kebutuhan, sehingga para pelaku usaha, terutama kelompok usaha mikro, harus menyesuaikan diri.

Para pengusaha yang berhasil menguasai pasar, umumnya yang bisa melakukan pemasaran produk secara hybrid, yakni memasarkan hasil produk kerajinan mereka secara langsung dan pemasaran secara daring.

"Pemkab Pamekasan tentu sangat berkepentingan agar para pelaku usaha di Pamekasan ini bisa menyesuaikan pola pemasarannya, tidak hanya pemasaran offline, akan tetapi juga online," ujar bupati.

Program pendukung pemulihan ekonomi lainnya berupa peningkatan keterampilan para pelaku usaha dan pelatihan bagi warga yang berkeinginan menggeluti dunia usaha. Bentuknya berupa pembinaan kemasan produk, dan pelatihan melalui program wirausaha baru (WUB).

"Program pendukung peningkatan ekonomi masyarakat dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah pusat yang kami lakukan di Pamekasan, yakni berupa pinjaman modal usaha dengan bunga rendah," katanya.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menjelaskan, pada tahun anggaran 2022 ini, pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp4 miliar lebih untuk membantu modal usaha para pelaku UMKM.

"Kami bekerja sama dengan bank UMKM. Warga yang meminjam modal usaha ke bank itu hanya membayar bunga 1 persen, dan yang 5 persen kita disubsidi," katanya, menjelaskan.

Bupati Baddrut Tamam lebih lanjut menjelaskan, tiga program ini dijalankan, karena kondisi ekonomi masyarakat Pamekasan semakin memburuk.

Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pamekasan, angka kemiskinan di Pamekasan pada 2021 meningkat dari tahun sebelumnya.

Pada 2021, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan mencapai 129,41 ribu jiwa (14,60 persen), bertambah 6,98 ribu jiwa dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 122,43 ribu jiwa (13,95 persen).

"Karena itu, melalui tiga program tersebut yang kami jalankan, yakni digitalisasi, peningkatan kapasitas dan kapasitas manajemen pemasaran, serta pinjaman modal usaha dengan suku bunga rendah diharapkan ekonomi di kabupaten ini bisa pulih seperti sebelum COVID-19," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022