Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengingatkan kepada pengelola program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) Plus mengenai penggunaan sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) untuk penganggaran.

Wali Kota juga berharap masyarakat tidak ragu memberikan masukan ataupun menyampaikan kendala terkait dengan program pemberdayaan masyarakat plus yang segera direalisasikan kembali.

"Prodamas Plus ini anggarannya jauh lebih besar dari sebelumnya. Kami terus mengupayakan agar Prodamas Plus ini memberikan kemanfaatan lebih bagi masyarakat. Kami ingin Kota Kediri ini jauh lebih sejahtera," kata Wali Kota di Kediri, Selasa.

Ia mengungkapkan pelaksanaan Prodamas Plus ini memiliki tantangan besar seperti perubahan mekanisme dari swakelola tipe pertama yang dilaksanakan kelurahan menjadi swakelola tipe empat yang dilaksanakan kelompok masyarakat (pokmas), keharusan penggunaan SIPD (sistem informasi pembangunan daerah) untuk penganggaran, dan pelaksanaan di tengah pembatasan akibat pandemi.

Tantangan-tantangan tersebut harus didiskusikan bersama agar Prodamas Plus ini berjalan dengan lebih baik lagi. Dari diskusi ini diharapkan kendala-kendala yang ada bisa diselesaikan.

"Mumpung ini masih diawal, sampaikan apa saja yang menjadi kendala atau masukan bagi pelaksanaan Prodamas Plus. Kita cari jalan keluar bersama apabila ada kendala yang terjadi. Sehingga program ini manfaatnya jauh lebih besar lagi," kata dia.

Ke depan, Wali Kota Kediri berharap ada inovasi-inovasi yang muncul dari diskusi ini. Apalagi di Kediri akan ada bandara dan jalan tol, sehingga harus ada inovasi di Prodamas Plus untuk menangkap peluang yang ada.

"Kediri ini semakin lama akan semakin padat. Kita harus mempersiapkan dengan baik agar bisa menangkap peluang yang ada. Saya harap ada inovasi-inovasi yang muncul. Terlebih bisa menyempurnakan Prodamas Plus," tutur dia.

Wali Kota menggelar dialog bersama perwakilan ketua RT dan RW se-Kota Kediri di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri. Dalam Forum Grup Diskusi (FGD) ini menentukan arah kegiatan Prodamas Plus.

Dalam diskusi ini, satu per satu perwakilan RT dan RW menyampaikan masukan dan gagasan untuk kegiatan Prodamas Plus. Salah satunya, Edi dari Kelurahan Ngronggo yang mengatakan Prodamas ini menjawab permasalahan yang ada di daerahnya dan tidak ada masalah Prodamas Plus dilaksanakan oleh pokmas.

"Di lingkungan saya pokmasnya terbuka sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Memang benar karena Prodamas beres semua. Untuk di lingkungan saya karena cakupan wilayah luas dan warganya banyak. Jadi anggaran Rp100 juta masih belum dapat memenuhi semua. Namun berusaha maksimal untuk memanfaatkannya," ujar dia.

Pemkot Kediri menganggarkan Prodamas Plus sebesar Rp100 juta per RT per tahun, naik dari yang sebelumnya Rp50 juta per RT per tahun. Aggaran ini dimanfaatkan di segala lini termasuk infrastruktur, sosial, hingga ekonomi.

Pada 2020, Prodamas sempat ditunda realisasinya. Anggaran untuk Prodamas dialihkan sementara guna penanganan pandemi COVID-19 dan pada 2022 ini kembali direalisasikan.

Pada kegiatan ini dihadiri pula Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Kepala BPPKAD Kota Kediri Sugeng Wahyu Purba Kelana, Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Endang Kartika, Kepala Bagian Pemerintahan Kota Kediri Paulus Luhur dan Camat Kota Arief Cholisudin dan lurah se-Kota Kediri.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022