Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendirikan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, sebagai upaya menggiatkan dialog-dialog kebangsaan yang sarat akan nilai persatuan dan toleransi serta gotong royong.
Dengan didirikannya Warung NKRI di Banyuwangi, pesan kebangsaan diharapkan dapat menjalar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dapat dibendung.
"Konsep warung adalah konsep yang diharapkan jadi tempat pertemuan, dalam kegiatannya dapat dititipkan pesan kebangsaan, kita bisa menyampaikan pesan kebangsaan ini dengan konsep yang sederhana," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar dalam sambutannya di acara peresmian Warung NKRI di Banyuwangi.
Di Banyuwangi, Warung NKRI merupakan yang keempat didirikan BNPT di seluruh Indonesia. Kabupaten Banyuwangi dipilih karena memiliki banyak program deradikalisasi dan harmonisasi toleransi masyarakat.
Menurut Rafly, Banyuwangi memiliki banyak program deradikalisasi, seperti Festival Kebangsaan, Jagoan Digital, dan Rantang Kasih yang merupakan bentuk negara hadir di tengah masyarakat.
Komjen Boy Rafli menyatakan bahwa program-program Banyuwangi mampu mengikis intoleransi masyarakat. Menurutnya, intoleransi salah satunya karena bentuk ketidakadilan.
"Seperti program Rantang Kasih. Sederhana namun sangat mengena. Program ini merupakan semangat gotong royong. Sangat tepat memilih Banyuwangi untuk program Warung NKRI. Banyak program Banyuwangi yang bisa bisa menjadi praktik baik dan contoh bagi daerah lain," katanya.
Peresmian Warung NKRI yang juga dikemas dengan dialog kebangsaan ini dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANsRB) Tjahjo Kumolo, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kepala Bakesbangpol Heru Wahono Santoso, Kapolresta Banyuwangi, Danlanal Banyuwangi, Dandim Banyuwangi, serta Kepala OPD Banyuwangi.
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo berharap Warung NKRI bisa makin menjamur di Banyuwangi. "Bisa satu kecamatan satu Warung NKRI. Ini bagus untuk menangkal radikalisme dan intoleransi di tengah masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Ipuk berterima kasih Banyuwangi dipilih sebagai salah satu lokasi program Warung NKRI karena sejalan dengan program Banyuwangi Rebound yang baru saja diluncurkan.
"Warung NKRI ini sejalan dengan program Banyuwangi Rebound, yang di dalamnya terdapat ekosistem memperkuat kerukunan dan toleransi," ujarnya.
Dalam program Banyuwangi Rebound terdapat tiga ekosistem, yakni pertama, ekosistem penanganan pandemi yang terdiri atas berbagai langkah tangani COVID-19 dan meningkatkan derajat kesehatan warga secara umum.
Ekosistem berikutnya pemulihan ekonomi, mulai program pengembangan UMKM, pertanian, infrastruktur, pembangunan perdesaan, hingga pariwisata telah dirancang. Semuanya didesain untuk membuka lapangan kerja serta memulihkan pergerakan ekonomi warga.
"Selanjutnya ekosistem merajut harmoni. Ikhtiar memperkuat solidaritas-solidaritas sosial, mengembangkan SDM dari sisi pendidikan, menjaga keberlanjutan lingkungan, hingga memperkuat kerukunan antarumat beragama ada pada ekosistem ini," papar Ipuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dengan didirikannya Warung NKRI di Banyuwangi, pesan kebangsaan diharapkan dapat menjalar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dapat dibendung.
"Konsep warung adalah konsep yang diharapkan jadi tempat pertemuan, dalam kegiatannya dapat dititipkan pesan kebangsaan, kita bisa menyampaikan pesan kebangsaan ini dengan konsep yang sederhana," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar dalam sambutannya di acara peresmian Warung NKRI di Banyuwangi.
Di Banyuwangi, Warung NKRI merupakan yang keempat didirikan BNPT di seluruh Indonesia. Kabupaten Banyuwangi dipilih karena memiliki banyak program deradikalisasi dan harmonisasi toleransi masyarakat.
Menurut Rafly, Banyuwangi memiliki banyak program deradikalisasi, seperti Festival Kebangsaan, Jagoan Digital, dan Rantang Kasih yang merupakan bentuk negara hadir di tengah masyarakat.
Komjen Boy Rafli menyatakan bahwa program-program Banyuwangi mampu mengikis intoleransi masyarakat. Menurutnya, intoleransi salah satunya karena bentuk ketidakadilan.
"Seperti program Rantang Kasih. Sederhana namun sangat mengena. Program ini merupakan semangat gotong royong. Sangat tepat memilih Banyuwangi untuk program Warung NKRI. Banyak program Banyuwangi yang bisa bisa menjadi praktik baik dan contoh bagi daerah lain," katanya.
Peresmian Warung NKRI yang juga dikemas dengan dialog kebangsaan ini dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANsRB) Tjahjo Kumolo, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kepala Bakesbangpol Heru Wahono Santoso, Kapolresta Banyuwangi, Danlanal Banyuwangi, Dandim Banyuwangi, serta Kepala OPD Banyuwangi.
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo berharap Warung NKRI bisa makin menjamur di Banyuwangi. "Bisa satu kecamatan satu Warung NKRI. Ini bagus untuk menangkal radikalisme dan intoleransi di tengah masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Ipuk berterima kasih Banyuwangi dipilih sebagai salah satu lokasi program Warung NKRI karena sejalan dengan program Banyuwangi Rebound yang baru saja diluncurkan.
"Warung NKRI ini sejalan dengan program Banyuwangi Rebound, yang di dalamnya terdapat ekosistem memperkuat kerukunan dan toleransi," ujarnya.
Dalam program Banyuwangi Rebound terdapat tiga ekosistem, yakni pertama, ekosistem penanganan pandemi yang terdiri atas berbagai langkah tangani COVID-19 dan meningkatkan derajat kesehatan warga secara umum.
Ekosistem berikutnya pemulihan ekonomi, mulai program pengembangan UMKM, pertanian, infrastruktur, pembangunan perdesaan, hingga pariwisata telah dirancang. Semuanya didesain untuk membuka lapangan kerja serta memulihkan pergerakan ekonomi warga.
"Selanjutnya ekosistem merajut harmoni. Ikhtiar memperkuat solidaritas-solidaritas sosial, mengembangkan SDM dari sisi pendidikan, menjaga keberlanjutan lingkungan, hingga memperkuat kerukunan antarumat beragama ada pada ekosistem ini," papar Ipuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022