Kementerian Sosial akan menyiapkan pusat komando untuk melakukan verifikasi data penerima bantuan sosial (bansos) secara lebih tersistematis.

Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Selasa mengatakan meski sudah fitur "Usul-Sanggah" di aplikasi Cek Bansos sudah dipergunakan masyakarat, nyatanya data yang harus dikelola sangat besar sekali dalam sehari.

"InsyaAllah nanti akan lebih tersistematis, karena kami nanti punya command center sendiri yang menangani ini, sedang kami siapkan," ujarnya.

Risma mengatakan dengan adanya fitur "usul" dan "sanggah" di aplikasi Cek Bansos, seseorang dapat mengusulkan dirinya sendiri untuk menerima bantuan dan bisa juga menyanggah orang lain yang dianggap tidak layak menerima bansos.

Menurut mantan Wali Kota Surabaya itu, hal ini yang menyebabkan laporan yang ditampung di Kemensos sangat besar sekali.

Dari aplikasi tersebut, katanya, Kemensos menyampaikan kepada pemda (pemerintah daerah), baik pengusul maupun penyanggah.

Dia mengatakan jika pemda menentukan seseorang tidak layak menerima bansos, maka Kementerian Sosial bersama pendamping bansos akan turun untuk memverifikasi usulan tersebut.

"Selain 'usul-sanggah' ini, saya juga scanning dari media. Jadi kalau ada keluhan, langsung kami turun," ujar dia.

Data Kementerian Sosial mencatat terdapat 125.850 data usulan penerima bansos. Sebanyak 19.039 laporan disetujui, ditolak sebanyak 4.884 dan menunggu verifikasi dari pemerintah daerah sebanyak 101.927 laporan.

Kemudian tercatat data sanggah sebanyak 8.039 laporan, yang disetujui ada 203, ditolak 177 dan sebanyak 7.481 laporan tengah menunggu verifikasi. (*)

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022