Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, dihentikan selama 14 hari setelah adanya temuan seorang siswa sekolah itu terpapar virus corona atau COVID-19.

Kepala MAN 2 Kota Malang Mohammad Husnan di Kota Malang, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan PTM di sekolah tersebut dihentikan mulai 18 Januari 2022 usai dilakukan rapat koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait, termasuk Dinas Kesehatan Kota Malang.

"Mulai hari Selasa (18/1) dihentikan. Kami sudah melakukan rapat dengan guru, dan meminta masukan dari Kantor Kemenag Kota Malang serta Dinas Kesehatan. Sepakat untuk melakukan pembelajaran daring mulai hari ini," kata Husnan.

Husnan menjelaskan pada Jumat (14/1), pihak sekolah mendapatkan informasi bahwa ada satu orang siswa kelas 12 yang terpapar COVID-19 usai menjalani tes usap berbasis polymerase chain reaction (PCR).

Ia menambahkan sebelumnya siswa tersebut baru saja menghadiri acara pernikahan di wilayah Malang Selatan pada 8 Januari 2022. Kemudian, pada 11 Januari, siswa tersebut masuk ke sekolah dan merasa tidak enak badan.

Kemudian, katanya, siswa tersebut meminta izin untuk tidak mengikuti pembelajaran tatap muka. Anak tersebut kemudian menjalani tes usap PCR dan dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

"Setelah PCR ternyata anak ini positif, kami kemudian melakukan koordinasi," katanya.

Setelah melakukan koordinasi tersebut, pihak sekolah melakukan tes usap antigen kepada rekan-rekan satu kelas siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu. Selain itu, guru yang mengajar pada hari Senin juga menjalani tes usap antigen.

"Dari hasil tes antigen, ada delapan siswa yang positif, untuk guru tidak ada. Akhirnya, disepakati, untuk meminimalisasi penularan COVID-19, per hari ini pembelajaran dilakukan secara daring," tambahnya.

Ia menambahkan saat ini kondisi siswa yang terpapar COVID-19 tersebut dalam keadaan baik. Pihak sekolah terus melakukan monitoring kondisi siswa tersebut dan berkoordinasi dengan Puskesmast serta Dinas Kesehatan Kota Malang.

Sementara untuk delapan siswa lain yang memiliki hasil positif berdasar tes antigen, dalam waktu dekat rencananya juga dilakukan tes PCR. Dari delapan anak itu, dua diantaranya mengalami gejala seperti panas, batuk dan pilek.

"Sementara untuk sisanya OTG," katanya.

Di Kota Malang, secara keseluruhan ada 15.667 kasus konfirmasi positif COVID-19, dengan kasus aktif tercatat 12 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.522 orang dilaporkan telah sembuh, 1.133 orang dinyatakan meninggal dunia.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022