Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap agar operasi pasar minyak goreng yang digelar di Kota Kediri, Jawa Timur, ini bisa menekan inflasi, sehingga daya beli masyarakat menjadi lebih terjangkau.

"Kalau di Kediri kan inflasi range 1-2, cuma harga minyak ini kan nasional karena CPO-nya. Jadi, minyak harganya merambat terus naik, dan kebetulan banyak yang DM (Direct Message, pesan langsung) ke saya, bapak-bapak jadi tidak asyik minum kopinya karena harga gorengan (makanan ringan yang digoreng) naik, ibu-ibu juga sama," kata Wali Kota saat memantau operasi pasar minyak goreng di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur di Kediri, Sabtu.

Wali Kota mengatakan pihaknya juga langsung menindaklanjuti dari berbagai keluhan warga terutama tingginya harga minyak goreng tersebut dengan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan saat ini digelar operasi pasar minyak goreng.

Acara tersebut digelar dua hari, yakni 14-15 Januari 2022 di dua lokasi yakni Kantor Kelurahan Banjaran, Kota Kediri serta UPT Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur di Kediri.

"Total ada 12 ribu liter yang dijual seharga Rp14 ribu per liter. Kemarin 6 ribu liter sekarang 6 ribu liter," kata dia.

Pihaknya juga menambahkan kenaikan harga minyak goreng di pasaran karena masalah CPO, namun dirinya mengatakan pemerintah sudah membuat kebijakan terkait dengan satu harga minyak goreng. Dengan itu, dirinya juga yakin harga minyak goreng akan turun.

"Sekarang operasi pasar, ke depan juga akan ada satu harga. Itu nanti akan menurunkan harga minyak harapannya," kata dia.

Ia juga menambahkan, pemerintah kota juga mempunyai rencana untuk operasi pasar dengan komoditas beragam misalnya gula pasir. Kegiatan direncanakan akan di kelurahan, dengan harapan bisa menstabilkan harga.

"Kami juga terus memantau harga dengan TPID. Nanti akan ada peringatan bahwa ini (komoditas) lagi naik, misalnya cabainya. Jika perlu diintervensi, kami akan intervensi," kata dia.

Sementara itu, Unung Trianggraini, warga Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri mengaku dirinya ikut antre operasi pasar minyak goreng yang digelar di Kota Kediri ini. Kebetulan, ia dan suami ada acara di Kota Kediri dan melihat pengumuman, sehingga langsung ikut antre.

"Ini harganya lebih murah. Di luar mahal, bisa Rp40 ribu yang ukuran 2 liter," kata Unung. 

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022