Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, memprioritaskan pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga atau penguat untuk warga lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan vaksin penguat di Kota Madiun mulai diberikan pada Kamis, Tanggal 13 Januari 2022.
"Untuk vaksin penguat rencananya kita mulai hari Kamis (13/1). Namun, karena keterbatasan stok vaksin, sementara kami dahulukan para lansia dulu," ujar Denik Wuryani di Madiun, Rabu.
Menurut dia, vaksinasi dosis tiga sementara dibuka hanya untuk lansia usia 60 tahun ke atas. Selain itu, juga hanya untuk lansia yang dulu mendapatkan vaksin jenis Sinovac untuk dosis satu dan dua.
Vaksinasi penguat juga baru bisa diberikan dengan jarak minimal enam bulan setelah dosis dua. Karenanya, masyarakat perlu mencermati benar syarat untuk vaksin penguat tahap pertama ini.
"Memang sebenarnya sudah bisa dilakukan untuk 18 tahun ke atas yang sudah vaksin lengkap, baik Sinovac maupun Astrazeneca. Tetapi karena keterbatasan vaksin, harus ada yang diprioritaskan dulu. Kenapa lansia? Karena memang ketentuan dari pusat seperti itu dan karena lansia dinilai lebih rentan terhadap dampak yang ditimbulkan jika terpapar," katanya.
Dia menambahkan ada tiga jenis vaksin yang dianjurkan untuk penguat, yakni Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna. Penggunaannya juga tidak bisa sembarangan. Mereka yang mendapat vaksin jenis Sinovac untuk dosis satu dan dua bisa mendapatkan penguat jenis Pfizer atau Astrazeneca, sedangkan yang mendapat vaksin Astrazeneca bisa mendapat jenis Moderna.
Namun, karena stok vaksin jenis Pfizer dan Moderna sementara belum ada di Kota Madiun, maka vaksin penguat sementara baru bisa dilakukan untuk lansia yang dulu mendapat vaksin Sinovac dan akan diberikan vaksin jenis Astrazeneca.
"Untuk lokasinya, pemberian vaksin bisa di semua puskesmas dan rumah sakit yang ditunjuk Dinkes PP dan KB. Masyarakat dengan kriteria tadi bisa langsung datang. Artinya, tidak perlu ada penjadwalan-penjadwalan," ujarnya.
Data dinkes setempat, per12 Januari 2022, capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Madiun secara total dosis satu adalah 111,84 persen dan dosis dua mencapai 91,07 persen. Untuk vaksinasi lansia dosis satu mencapai 74,12 persen dan dosis dua mencapai 63,79 persen.
"Disamping segera mengerjakan dosis tiga, kita juga memperhatikan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis satu. Kemudian kalau ada warga Kota Madiun yang belum tervaksin dosis satu dan dua juga kami perhatikan," katanya.
Denik meminta warga Kota Madiun tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski telah menjalani vaksinasi. Hal itu karena vaksin dan disiplin protokol kesehatan merupakan kunci utama mencegah penularan COVID-19, termasuk varian baru Omicron.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan vaksin penguat di Kota Madiun mulai diberikan pada Kamis, Tanggal 13 Januari 2022.
"Untuk vaksin penguat rencananya kita mulai hari Kamis (13/1). Namun, karena keterbatasan stok vaksin, sementara kami dahulukan para lansia dulu," ujar Denik Wuryani di Madiun, Rabu.
Menurut dia, vaksinasi dosis tiga sementara dibuka hanya untuk lansia usia 60 tahun ke atas. Selain itu, juga hanya untuk lansia yang dulu mendapatkan vaksin jenis Sinovac untuk dosis satu dan dua.
Vaksinasi penguat juga baru bisa diberikan dengan jarak minimal enam bulan setelah dosis dua. Karenanya, masyarakat perlu mencermati benar syarat untuk vaksin penguat tahap pertama ini.
"Memang sebenarnya sudah bisa dilakukan untuk 18 tahun ke atas yang sudah vaksin lengkap, baik Sinovac maupun Astrazeneca. Tetapi karena keterbatasan vaksin, harus ada yang diprioritaskan dulu. Kenapa lansia? Karena memang ketentuan dari pusat seperti itu dan karena lansia dinilai lebih rentan terhadap dampak yang ditimbulkan jika terpapar," katanya.
Dia menambahkan ada tiga jenis vaksin yang dianjurkan untuk penguat, yakni Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna. Penggunaannya juga tidak bisa sembarangan. Mereka yang mendapat vaksin jenis Sinovac untuk dosis satu dan dua bisa mendapatkan penguat jenis Pfizer atau Astrazeneca, sedangkan yang mendapat vaksin Astrazeneca bisa mendapat jenis Moderna.
Namun, karena stok vaksin jenis Pfizer dan Moderna sementara belum ada di Kota Madiun, maka vaksin penguat sementara baru bisa dilakukan untuk lansia yang dulu mendapat vaksin Sinovac dan akan diberikan vaksin jenis Astrazeneca.
"Untuk lokasinya, pemberian vaksin bisa di semua puskesmas dan rumah sakit yang ditunjuk Dinkes PP dan KB. Masyarakat dengan kriteria tadi bisa langsung datang. Artinya, tidak perlu ada penjadwalan-penjadwalan," ujarnya.
Data dinkes setempat, per12 Januari 2022, capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Madiun secara total dosis satu adalah 111,84 persen dan dosis dua mencapai 91,07 persen. Untuk vaksinasi lansia dosis satu mencapai 74,12 persen dan dosis dua mencapai 63,79 persen.
"Disamping segera mengerjakan dosis tiga, kita juga memperhatikan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis satu. Kemudian kalau ada warga Kota Madiun yang belum tervaksin dosis satu dan dua juga kami perhatikan," katanya.
Denik meminta warga Kota Madiun tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski telah menjalani vaksinasi. Hal itu karena vaksin dan disiplin protokol kesehatan merupakan kunci utama mencegah penularan COVID-19, termasuk varian baru Omicron.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022