Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur menyiapkan beberapa format menyambut kedatangan pekerja migran Indonesia sekaligus mencegah terjadinya penyebaran COVID-19, khususnya varian baru Omicron.
"Persiapan maksimal mulai sekarang sudah dilakukan antara Pemprov Jatim dan TNI/Polri," ujar Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono usai menggelar rakor penanganan kepulangan pekerja migran dan WNA di Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Selasa.
Pada rakor tersebut juga diikuti Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto beserta Kapolda Jatim Irjen Polisi Nico Afinta.
Penanganan kedatangan para pekerja migran dilakukan berdasarkan Surat Keterangan (SK) Gubernur Jatim nomor 188/256/KPTS/013/2021 tentang Satuan Tugas Pengendalian Perjalanan Internasional di Jawa Timur.
Kesiapan, kata dia, ditunjukkan dengan adanya upaya berbagai penanganan, seperti sarana dan prasarana bagi pekerja migran yang melakukan isolasi terpadu (isoter) maupun isolasi mandiri (isoman).
Total terdapat tiga isoter yang disiapkan, yakni di Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 tempat tidur, LPMP Ketintang 160 tempat tidur, dan Badiklat Kemenag Jatim 132 tempat tidur.
Kemudian, Pemprov Jatim menyiapkan tempat karantina bagi pekerja migran di BPWS Bangkalan beserta Asrama Marinir Surabaya.
Bagi pekerja migran yang hendak melakukan isoman, lanjut Heru, Palang Merah Indonesia telah menyiapkan enam hotel dengan kapasitas 530 tempat tidur, Kemudian non-pekerja migran menyediakan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 tempat tidur.
"Khusus isoman, biaya ditanggung pribadi selama 14 hari, namun tetap di bawah pengawasan Satgas COVID-19," ucap dia.
Sementara itu, agar penanganan kedatangan pekerja migran berjalan lancar dan aman, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto meminta seluruh pihak bekerja semaksimal mungkin.
"Saya harap seluruh pihak bekerja dengan baik untuk mencegah virus varian baru masuk ke Jatim," tutur perwira tinggi TNI berpangkat dua bintang tersebut.
Di tempat sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menegaskan pihaknya telah menyiapkan segala macam kebutuhan menjelang kedatangan para pekerja migran.
"Kami sudah susun alur kedatangan pekerja migran mulai pemeriksaan di bandara hingga proses menuju lokasi karantina," katanya.
Polda Jatim juga menyiapkan pengawalan secara melekat untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Persiapan maksimal mulai sekarang sudah dilakukan antara Pemprov Jatim dan TNI/Polri," ujar Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono usai menggelar rakor penanganan kepulangan pekerja migran dan WNA di Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Selasa.
Pada rakor tersebut juga diikuti Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto beserta Kapolda Jatim Irjen Polisi Nico Afinta.
Penanganan kedatangan para pekerja migran dilakukan berdasarkan Surat Keterangan (SK) Gubernur Jatim nomor 188/256/KPTS/013/2021 tentang Satuan Tugas Pengendalian Perjalanan Internasional di Jawa Timur.
Kesiapan, kata dia, ditunjukkan dengan adanya upaya berbagai penanganan, seperti sarana dan prasarana bagi pekerja migran yang melakukan isolasi terpadu (isoter) maupun isolasi mandiri (isoman).
Total terdapat tiga isoter yang disiapkan, yakni di Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 tempat tidur, LPMP Ketintang 160 tempat tidur, dan Badiklat Kemenag Jatim 132 tempat tidur.
Kemudian, Pemprov Jatim menyiapkan tempat karantina bagi pekerja migran di BPWS Bangkalan beserta Asrama Marinir Surabaya.
Bagi pekerja migran yang hendak melakukan isoman, lanjut Heru, Palang Merah Indonesia telah menyiapkan enam hotel dengan kapasitas 530 tempat tidur, Kemudian non-pekerja migran menyediakan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 tempat tidur.
"Khusus isoman, biaya ditanggung pribadi selama 14 hari, namun tetap di bawah pengawasan Satgas COVID-19," ucap dia.
Sementara itu, agar penanganan kedatangan pekerja migran berjalan lancar dan aman, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto meminta seluruh pihak bekerja semaksimal mungkin.
"Saya harap seluruh pihak bekerja dengan baik untuk mencegah virus varian baru masuk ke Jatim," tutur perwira tinggi TNI berpangkat dua bintang tersebut.
Di tempat sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menegaskan pihaknya telah menyiapkan segala macam kebutuhan menjelang kedatangan para pekerja migran.
"Kami sudah susun alur kedatangan pekerja migran mulai pemeriksaan di bandara hingga proses menuju lokasi karantina," katanya.
Polda Jatim juga menyiapkan pengawalan secara melekat untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021