Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meraih penghargaan sebagai terbaik III Lomba Eco Campus Tahun 2021 yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup kota setempat. 

"Senang dan bersyukur pastinya, Untag Surabaya disandingkan dengan sembilan perguruan tinggi lainnya yang pernah menjadi juara Eco Campus tahun-tahun sebelumnya. Bangga kita bisa jadi tiga besar," kata Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho melalui keterangannya, Jumat. 

Prof. Nugroho, sapaan akrabnya mengatakan bahwa keberlanjutan program menjadi poin penting dalam Eco Campus tahun ini. Keberlanjutan bagaimana program Eco Campus ini punya sustainibility tersebut yang dinilai. 

Indikator penilaian Eco Campus, sebut Prof. Nugroho, mencakup lingkungan, kebersihan, daur ulang, penghijauan dan teknologi. Saat penilaian lapangan pada 25 November lalu, Untag Surabaya berfokus pada pengelolaan limbah. 

"Kita punya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengelolaan tinja, itu yang menjadi keunggulan Untag Surabaya," kata Prof. Nugroho. 

Sejak dinobatkan sebagai Eco Campus pada tahun 2018 lalu, Untag Surabaya tetap konsisten melakukan kegiatan peduli lingkungan serta menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi seperti Ecoton dan Koperasi Bank Sampah.

Menurutnya, program Eco Campus diharapkan dapat menjadikan lingkungan kampus sebagai tempat yang nyaman, teduh, asri dalam kegiatan belajar mengajar serta merupakan bentuk pengabdian kampus terhadap lingkungan. 

"Meskipun secara lahan kita tidak seluas perguruan tinggi lain, tapi kita bisa mengadakan program berbasis lingkungan. Misalnya kita pernah menyumbang 800 eco bricks," katanya.

Eco bricks yang dibuat oleh mahasiswa saat PKKMB pada tahun 2018 disumbangkan pada masyarakat Pulau Gili Ketapang, Probolinggo. Sebagai Eco Campus, Untag Surabaya berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan, mulai dari sivitas akademika.

"Motornya adalah perguruan tinggi karena dianggap akademisi. Kita harus mencontohkan pada masyarakat tentang lingkungan. Keberlanjutan ini penting, tidak hanya sekarang namun juga untuk anak cucu kita," ucapnya. 

Dosen Prodi Akuntansi ini menegaskan bahwa implementasi Eco Campus harus dimulai dari sivitas akademika. Untag, kata dia, sudah mempunyai mata kuliah yang berbasis lingkungan. Dimulai dari program studi Ilmu Komunikasi dan Arsitektur.

"Capaian ini tidak lantas menjadikan Untag Surabaya berpuas diri. Kita bisa lebih baik, tentu dengan sinergi dan gotong royong. Kita harus bisa berdaya saing untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan," katanya. 

"Targetnya adalah bisa berinovasi terkait teknologi, seperti penghijauan dan kebersihan berbasis IT. Harapannya, lingkungan semakin asri dan lingkungan semakin baik dengan sentuhan teknologi," ucapnya, menambahkan. (*) 
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021