Pelopor Kampung Youtuber di Kabupaten Bondowoso Imam Januar mulai dilirik dan diundang sekolah dan kampus untuk berbagi ilmu mengenai cara membuat konten video di YouTube.
"Pertama, saya diundang SMK di Bondowoso, kemudian setelah itu diundang ke kampus Politeknik Negeri Jember (Polije)," kata Imam ketika ditemui di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat.
Ia menjelaskan pimpinan SMK di Bondowoso dan Polije mengetahui kiprah dirinya dalam menggerakkan pemuda Desa Tapen dan sekitarnya untuk menekuni pekerjaan sebagai kreator konten YouTube setelah pemuda lulusan SMA itu ramai diberitakan sejumlah media.
"Kalau yang di SMK itu peserta siswa semua, tapi yang di Polije, selain mahasiswa juga ada sejumlah dosen yang menjadi peserta. Saya yang hanya lulusan S3 (SD, SMP dan SMA) disuruh ngajar dosen-dosen," katanya, sambil tertawa.
Polije sebagai kampus yang mengajarkan ilmu terapan, yang salah satu jurusannya adalah tekni informatika, menginginkan para mahasiswanya lebih maksimal menerapkan ilmunya setelah lulus kuliah.
"Salah satu dosen yang hadir saat mengundang saya mengatakan bahwa sangat sedikit mahasiswa yang setelah lulus bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan. Buktinya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan memperoleh pekerjaan. Mereka kemudian merasa perlu belajar mengenai kreator konten untuk YouTube," kata mantan karyawan toko pakaian ini.
Sementara untuk para dosen, kata Imam, Polije berencana membuka jurusan kreator konten dan pada tahap awal para dosen itu sudah memiliki pengalaman membuat konten YouTube dengan isi mengenai materi kuliah yang mereka ajarkan kepada mahasiswa.
"Jadi untuk para dosen ini, ibaratnya menyelam sambil minum air. Mereka bisa memperluas penyebaran ilmunya sehingga bisa diakses lebih banyak kalangan, tapi juga bisa dapat uang dengan mengisi konten YouTube itu," katanya.
Imam mengaku senang dengan semakin banyaknya kalangan yang ingin belajar bagaimana membuat konten untuk YouTube ini.
"Menurut saya, mengisi konten YouTube ini merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan Dengan semakin banyak yang belajar ini, saya tidak pernah merasa menjadi saingan bagi saya. Saya yakin bahwa Tuhan itu sudah mengatur rezeki setiap orang. Saya juga senang kalau ilmu saya semakin menebarkan semangat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Pertama, saya diundang SMK di Bondowoso, kemudian setelah itu diundang ke kampus Politeknik Negeri Jember (Polije)," kata Imam ketika ditemui di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat.
Ia menjelaskan pimpinan SMK di Bondowoso dan Polije mengetahui kiprah dirinya dalam menggerakkan pemuda Desa Tapen dan sekitarnya untuk menekuni pekerjaan sebagai kreator konten YouTube setelah pemuda lulusan SMA itu ramai diberitakan sejumlah media.
"Kalau yang di SMK itu peserta siswa semua, tapi yang di Polije, selain mahasiswa juga ada sejumlah dosen yang menjadi peserta. Saya yang hanya lulusan S3 (SD, SMP dan SMA) disuruh ngajar dosen-dosen," katanya, sambil tertawa.
Polije sebagai kampus yang mengajarkan ilmu terapan, yang salah satu jurusannya adalah tekni informatika, menginginkan para mahasiswanya lebih maksimal menerapkan ilmunya setelah lulus kuliah.
"Salah satu dosen yang hadir saat mengundang saya mengatakan bahwa sangat sedikit mahasiswa yang setelah lulus bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan. Buktinya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan memperoleh pekerjaan. Mereka kemudian merasa perlu belajar mengenai kreator konten untuk YouTube," kata mantan karyawan toko pakaian ini.
Sementara untuk para dosen, kata Imam, Polije berencana membuka jurusan kreator konten dan pada tahap awal para dosen itu sudah memiliki pengalaman membuat konten YouTube dengan isi mengenai materi kuliah yang mereka ajarkan kepada mahasiswa.
"Jadi untuk para dosen ini, ibaratnya menyelam sambil minum air. Mereka bisa memperluas penyebaran ilmunya sehingga bisa diakses lebih banyak kalangan, tapi juga bisa dapat uang dengan mengisi konten YouTube itu," katanya.
Imam mengaku senang dengan semakin banyaknya kalangan yang ingin belajar bagaimana membuat konten untuk YouTube ini.
"Menurut saya, mengisi konten YouTube ini merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan Dengan semakin banyak yang belajar ini, saya tidak pernah merasa menjadi saingan bagi saya. Saya yakin bahwa Tuhan itu sudah mengatur rezeki setiap orang. Saya juga senang kalau ilmu saya semakin menebarkan semangat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021