Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani mengatakan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia masih sangat lemah saat ini.

Hal itu ditambah kondisi layanan yang sangat terbatas mengingat kapasitas menghadapi lonjakan pelaporan kekerasan seksual yang semakin tinggi dengan jenis kasus yang semakin kompleks.

"Kondisi layanan yang sangat terbatas, kemudian adanya lonjakan pelaporan kekerasan seksual dengan jenis kasus yang semakin kompleks," kata Andy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menteri PPPA ingin kasus kematian mahasiswi NW diusut tuntas

Andy menyebut kematian tragis mahasiswa Univesitas Brawijaya Malang bernama Novi Widyasari Rahayu semestinya menjadi pelajaran bagi upaya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan agar ke depannya menjadi lebih baik.

"Kasus ini merupakan alarm keras pada kondisi darurat kekerasan seksual di Indonesia yang membutuhkan tanggapan serius dari aparat penegak hukum, pemerintah, legislatif dan masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Terlibat kasus bunuh diri mahasiswi di Mojokerto, Bripda Randy Bagus diberhentikan

Seorang mahasiswi UB Malang Novi Widyasari Rahayu (23) menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh kekasihnya, seorang anggota polisi Bripda Randy Bagus.

Novi Widyasari Rahayu mengalami depresi atas jalinan hubungannya dengan Bripda Randy Bagus.

Korban Novi diduga meminum racun jenis potasium dan akhirnya meninggal dunia di dekat makam ayahnya di Mojokerto, Jawa Timur, pada 2 Desember 2021.

Baca juga: Jadi tersangka, Bripda Randy Bagus ditahan di Rutan Polda Jatim

Novi Widyasari Rahayu diketahui menjalin hubungan dengan Bripda Randy Bagus yang bertugas di Polres Pasuruan sejak 2019.

Pihak kepolisian telah menindak tegas Bripda Randy Bagus melalui pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Selain itu, anggota polisi tersebut juga akan diproses pidana sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya.

Kasus Novi Widyasari Rahayu ini menyedot perhatian warganet dan sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021