Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu malam mengumumkan kota itu dalam status waspada banjir, menyusul semakin tingginya debit air di Sungai Kalisemajid dan Kalijombang akibat banjir kiriman dari hulu sungai.

"Selain debit air sungai deras, juga karena saat ini kondisi air laut sedang pasang, sehingga berpotensi terjadi luapan air sungai," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.

Oleh karenanya, Budi meminta agar masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

Selain kondisi air laut pasang, saat ini di sebagian wilayah utara Kabupaten Pamekasan masih turun hujan.

Menurut Budi, warga Kota Pamekasan yang perlu meningkatkan kesigaan itu, meliputi warga yang tinggal di sekitar aliran sungai, yakni di Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Patemon dan warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kalisemajid hingga ke Desa Majungan, Kecamatan Pademawu.

BPBD juga telah menerjunkan tim gabungan ke lapangan guna memantau perkembangan situasi, sehingga jika terjadi luapan petugas bisa segera bertindak dan mengevakuasi warga.

Menurut data BPBD Pemkab Pamekasan, warga yang biasa terdampak banjir akibat luapan sungai di Kecamatan Kota Pamekasan itu sekitar 1.600 kepala keluarga (KK).

"Kami juga menyampaikan secara langsung kepada para warga agar malam ini mereka siaga dan khusus bagi warga yang lanjut usia, kami lakukan pengawasan dan pemantauan khusus," katanya.

Sementara itu berdasarkan pantauan, Sabtu malam, debit air di Sungai Kalisemajid dan Kalijombang terlihat penuh dan sebagian sudah ada yang meluap ke halaman warga dan cuaca terpantau gelap.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021