Indonesia kedatangan jutaan dosis vaksin AstraZeneca dan Covovax melalui dua tahap kedatangan pada Kamis (2/12).
"Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, dalam siaran pers, dikutip Jumat.
Kedatangan vaksin tahap 144 dan 145 berlangsung Kamis (2/12) pukul 22:10 dan 22:40, masing-masing berupa 656.000 dosis AstraZeneca dan 4.865.500 Covovax. Total vaksin yang tiba di Indonesia kemarin adalah 5.521.500 juta dosis dari kedua merk tersebut.
Pengadaan vaksin COVID-19 merupakan salah satu komitmen pemerintah untuk mengamankan ketersediaan vaksin di Indonesia. Selain mendatangkan vaksin, pemerintah juga terus meningkatkan capaian vaksinasi di daerah.
Indonesia mengalami tantangan dalam membangun herd immunity atau kekebalan kelompok lantaran kondisi geografis dan jumlah penduduk yang banyak.
Usman mengatakan butuh kerja sama dan peran serta dari semua elemen agar program vaksinasi nasional ini bisa semakin cepat dan luas. Peran serta dan partisipasi masyarakat dalam hal ini tidak kalah penting.
Pemerintah tidak bosan mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat.
"Vaksinasi bukan sekadar upaya untuk melindungi diri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat," kata Usman.
Pemerintah juga terus mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk mempercepat dan memperluas program vaksinasi terutama untuk kelompok masyarakat rentan seperti kelompok lanjut usia.
"Ayo ikut vaksinasi, ajak orang tua, keluarga, sanak saudara yang belum divaksin," kata Usman.
"Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Usman.
Usman juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021