RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, Rabu, meluncurkan program layanan Rumah Sakit Tanpa Dinding atau yang diperkenalkan dengan akronim Rumah Tanding (Hospital Without Wall/HWW) untuk melayani pasien setelah rawat inap.

Peluncuran salah satu program unggulan RSUD dr. Iskak ini pun dilakukan bersamaan dengan puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2021.

Digelar di Ballroom Crown Victoria Hotel, program Rumah Tanding atau HWW diresmikan oleh Wakil Bupati Tulungagung Gatot Sunu Wibowo.

Hadir dalam seremoni puncak HKN itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rochmat, dan Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B.

Program HWW diluncurkan bersamaan dengan program EXIS milik Dinkes Kabupaten Tulungagung.

EXIS merupakan sebuah inovasi program yang dikhususkan untuk sistem informasi manajemen yang bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kebijakan di lingkup dinas kesehatan.

Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rochmat mengatakan kedua program ini merupakan program unggulan yang digadang-gadang sebagai ujung tombak untuk memaksimalkan layanan kesehatan. Terlebih normalisasi pelayanan kesehatan di masa pandemi COVID-19.

“Dengan peluncuran program ini, kami harap layanan kesehatan di Kabupaten Tulungagung dapat lebih optimal lagi, sehingga dapat mengurangi angka kesakitan di Kabupaten Tulungagung,” ujarnya.

Sementara Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung d.r Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B., mengatakan inovasi Rumah Tanding memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna dengan mengintegrasikan pelayanan pre-hospital, intra-hospital, inter-hospital, dan post-hospital melalui platform Public Safety Centre (PSC).

Metode Rumah Tanding memanfaatkan teknologi informasi dengan telemedicine yang sangat cocok untuk situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Dengan begitu, konsep Rumah Tanding dinilai efektif dalam upaya melindungi kelompok rentan atau mempunyai penyakit penyerta (komorbid), sekaligus untuk melakukan pemantauan terhadap perkembangan pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri sebab model pelayanan ini tidak akan terpengaruh jarak, ruang, dan waktu.

“Komunikasi antara dokter dengan pasien akan dimudahkan dengan teknologi melalui platform PSC ini, sehingga diharapkan dengan kemudahan akses akan membuat pelayanan secara paripurna dan menurunkan angka kesakitan dan kematian,” paparnya.

Supriyanto menambahkan, ketika masyarakat memerlukan pelayanan kesehatan, cukup dengan menekan aplikasi emergency button, atau telepon PSC 119/(0355) 320119 atau melalui panggilan radio medik.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021