Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra China Universitas Brawijaya Malang memberikan edukasi di bidang bahasa dan kebudayaan Tiongkok pada masyarakat lewat gelaran "Chinese Paradise 9".
Puncak acara tahunan yang mengusung tema "Perkembangan Budaya Cina" ini yaitu Awarding Night dari rangkaian lomba dan juga materi perkembangan Hanzi (Aksara Cina) dari dosen sekaligus penutur asli bahasa mandarin secara daring, Jumat (19/11) malam.
Ketua Himpunan Mahasiswa Sastra China UB Malang, Astrid Cattleya Maharani Wayindra, melalui keterangannya, Minggu, mengungkapkan Chinese Paradise 9 menyelenggarakan lima cabang lomba yang mencerminkan yang mencerminkan perkembangan budaya Cina, yaitu lomba Shufa (Kaligrafi Cina), lomba Shuimohua (lukisan tinta cina), lomba membaca puisi, lomba menyanyi, dan lomba Chinese beauty.
"Kami berusaha membangkitkan semangat teman-teman untuk terus produktif dan berlomba-lomba meningkatkan potensi diri dan bakatnya. Sehingga diadakan kembali Chinese Paradise di tahun ini, untuk yang ke-9 kalinya," katanya.
Dengan pembatasan selama pandemi, dikatakan Astrid, banyak pengorbanan dilakukan mahasiswa yang turut serta menggelar acara ini.
Astrid menjelaskan, rangkaian pendaftaran lomba sudah dimulai sejak 4 Oktober 2021 kemudian diakhiri dengan awarding night.
"Meskipun kembali dilaksanakan secara daring, besar harapan saya agar Chinese Paradise 9 dapat tetap dilaksanakan dengan meriah lewat awarding night ini," katanya.
Metta Seluyren, salah satu peserta yang berhasil mendapatkan juara, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti kegiatan Chinese Paradise ini.
Apalagi terdapat lomba Shufa (kaligrafi) dan Shuimohua (melukis tinta cina), yang mana kedua lomba tersebut jarang diadakan oleh instansi lainnya.
"Saya sendiri memang memiliki hobby di bagian seni, terutama melukis, sehingga saya mendaftar lomba Shufa (kaligrafi) dan Shuimohua (melukis tinta cina), saya pun bisa mendapatkan juara di kedua cabang lomba tersebut," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021