Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto siap mengemban tugas sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) setempat setelah terpilih dalam tahapan seleksi, kemudian diambil sumpahnya dan dilantik oleh Wali Kota Madiun Maidi.

Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sekda tersebut dilakukan di areal miniatur Kabah di Taman Sumber Umis Kota Madiun pada Jumat (19/11) dini hari. 

Posisi Sekda Kota Madiun memang mengalami kekosongan setelah pejabat lama meninggal dunia karena terpapar COVID-19 beberapa waktu lalu. Kursi sekda kemudian diisi Penjabat (Pj) Sekda Ahsan Sri Hasto yang juga menjabat sebagai Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum. 

"Kekosongan ini harus segera terisi agar program berjalan optimal. Ini penting agar pemanfaatan pembangunan segera dapat dinikmati masyarakat," ujar Wali Kota Madiun Maidi di sela pelantikan.

Ia menjelaskan proses seleksi sekda cukup panjang. Bahkan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, sejak bulan September lalu yang diikuti oleh lima kandidat. 

Dari lima kandidat, semua memiliki potensi dan kredibilitas. Namun, dari lima tersebut diambil tiga orang dan akhirnya terpilih satu orang. 

Bahkan, berdasarkan perolehan nilai yang ada, baik asesmen di perguruan tinggi, Komisi ASN (KASN), maupun Gubernur Jatim, Soeko Dwi Handiarto mendapatkan nilai tertinggi.

Selain itu, polling terbanyak yang sempat disebar Wali Kota Maidi ke seluruh anggota DPRD dan kepala OPD hasilnya sama, mayoritas mendukung Soeko sebagai komandonya ASN. 

"Hasil dari dewan dan OPD semuanya sama. Jadi, dari kegiatan ini prosesnya semua kita libatkan. Setelah keluar hasil, kita rangking. Ya itulah adanya seperti itu. Terpilih Pak Soeko," terangnya.

Maidi menjelaskan sekda memiliki peranan penting di dalam pemerintahan, sekaligus mengemban tanggung jawab yang berat. Selain sebagai panglimanya aparatur sipil negara (ASN), sekda juga harus bisa membantu tugas kepala daerah serta mengawal terwujudnya visi dan misi kepala daerah. 

Selain itu, sekda juga harus mampu mengemban tugas administratif serta sebagai penghubung antara pemerintah daerah dengan instansi vertikal maupun horizontal.

Wali kota berharap pejabat Sekda yang baru segera tancap gas sesuai tugas pokok fungsi yang diemban. 

"Ada banyak pekerjaan. Kita harus segera mempertanggungjawabkan keuangan tahun anggaran 2021. Januari minggu pertama sudah harus dilaporkan ke BPK," tegasnya. 

Selain itu, Sekda sebagai Ketua Baperjakat juga harus segera melakukan pengisian sejumlah jabatan yang kosong. Utamanya, eselon III dan II. Hal itu penting mengingat APBD 2022 juga segera dimulai. 

Wali Kota berharap pelaksanaan APBD tahun 2022 sudah dengan formasi yang lengkap agar segera tancap gas. 

Maidi juga berpesan untuk meningkatkan sinergitas dan harmonisasi antara OPD maupun dengan Forkopimda. Seperti diketahui, sinergitas di Kota Madiun sudah berjalan cukup baik. Sekda yang baru wajib mempertahankan dan meningkatkan sinergitas tersebut. 

"Apa yang sudah baik ini tentu harus ditingkatkan. Ini penting demi kebaikan kota kita," kata dia.
Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto oleh Wali Kota Maidi yang dilakukan di areal miniatur Kabah di Taman Sumber Umis Kota Madiun, Jatim pada Jumat (19/11/2021) dini hari. (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)


Sementara, Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto menyatakan siap dan akan segera tancap gas untuk melaksanakan program yang menjadi prioritas Wali Kota Madiun ke depan. 

Sejumlah program sudah mulai tertata. Apalagi, Soeko sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bapelitbangda. Artinya, jalannya pemerintahan bisa langsung dikebut ke depannya. 

"Ada sejumlah prioritas, seperti mengatasi kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran yang mana kita tahu sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Program-program sudah kita susun dan tinggal melaksanakan," kata Soeko.

Pihaknya juga menyebut segera melakukan rapat koordinasi dengan OPD untuk pelaksanaan program kerja selanjutnya. 

Seperti diketahui, jabatan Sekda Kota Madiun kosong sejak bulan Juli 2021. Hal itu karena pejabat sebelumnya, Rusdiyanto, meninggal dunia karena COVID-19.

Sebelumnya, sebanyak lima orang pegawai negeri sipil (PNS) mendaftar dalam lelang jabatan pimpinan tinggi pratama sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun. Kelima orang PNS itu telah lolos seleksi administrasi, penelusuran rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas.

Kelima calon itu adalah Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Madiun Sudandi, Inspektur Inspektorat Kota Madiun Gaguk Haryono, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Soeko Dwi Handiarto, Pj. Sekda Kota Madiun Ahsan Srihasto, dan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Madiun Agus Purwowidagdo.

Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, hasil perolehan rangking tertinggi diraih oleh Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Soeko Dwi Handiarto.

Ayo, gunakan selalu rokok berpita cukai resmi. Pelanggaran UU No. 30/2007, bahwa setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjual eceran atau tidak dilekati pita cukai atau dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021