Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mengajak warga Kota Madiun untuk mengonsumsi olahan pangan lokal nonberas dengan melakukan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Pangan Murah 2021.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras di kalangan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengubah mindset, bahwa makan tidak selalu beras. Ada banyak produk olahan lain pengganti beras yang bagus untuk kesehatan," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo dalam kegiatan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Pangan Murah 2021 di Taman Sumber Wangi, Jalan Pahlawan, Kota Madiun, Rabu.
Menurut Hadi, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu wilayah lumbung pangan nasional. Tidak hanya beras, namun juga bahan pangan lainnya. Oleh karena itu, potensi tersebut harus dikembangkan dalam upaya mengangkat ekonomi masyarakat, utamanya di masa pandemi.
Salah satunya, dengan mengonsumsi produk pertanian lokal nonberas, diantaranya berbahan komoditas porang.
Hadi mengatakan Madiun sebagai daerah produsen porang terbesar bisa menjadikan porang sebagai makanan pokok alternatif nonberas melalui olahan beras porangnya.
Sementara, Wali Kota Madiun Maidi menyambut baik kegiatan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Pangan Murah 2021 oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan itu, dikenalkan produk olahan pangan berbahan baku porang, antara lain beras porang, wingko porang, dan rendang porang.
Adapun olahan beras dari tepung porang tersebut disajikan dengan makanan khas Kota Madiun, pecel.
Maidi menyatakan, tanaman porang saat ini sedang naik daun dan bisa diolah menjadi berbagai produk menarik. Salah satunya, beras porang. Tidak hanya rasanya yang enak, tapi juga lebih sehat karena rendah gula.
"Kegiatan ini juga sebagai upaya mengenalkan produk pengganti beras kepada masyarakat. Apalagi, porang ini lebih sehat dari beras karena kandungan gulanya rendah," kata Wali Kota Maidi.
Pihaknya telah menjajaki proses pengolahan porang menjadi beras unggulan dengan pihak ketiga. Selanjutnya, beras porang akan dipasarkan di Kota Madiun. Serta, menjadikan pecel porang sebagai produk unggulan terbaru.
Dalam pameran di Taman Sumber Wangi tersebut, Pemprov Jatim juga menggelar pameran produk olahan nonberas lainnya. Serta menggelar bazar pangan murah bagi masyarakat umum dengan menyediakan minyak goreng, telur ayam, bawang putih, bawang merah, dan gula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras di kalangan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengubah mindset, bahwa makan tidak selalu beras. Ada banyak produk olahan lain pengganti beras yang bagus untuk kesehatan," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo dalam kegiatan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Pangan Murah 2021 di Taman Sumber Wangi, Jalan Pahlawan, Kota Madiun, Rabu.
Menurut Hadi, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu wilayah lumbung pangan nasional. Tidak hanya beras, namun juga bahan pangan lainnya. Oleh karena itu, potensi tersebut harus dikembangkan dalam upaya mengangkat ekonomi masyarakat, utamanya di masa pandemi.
Salah satunya, dengan mengonsumsi produk pertanian lokal nonberas, diantaranya berbahan komoditas porang.
Hadi mengatakan Madiun sebagai daerah produsen porang terbesar bisa menjadikan porang sebagai makanan pokok alternatif nonberas melalui olahan beras porangnya.
Sementara, Wali Kota Madiun Maidi menyambut baik kegiatan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Pangan Murah 2021 oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan itu, dikenalkan produk olahan pangan berbahan baku porang, antara lain beras porang, wingko porang, dan rendang porang.
Adapun olahan beras dari tepung porang tersebut disajikan dengan makanan khas Kota Madiun, pecel.
Maidi menyatakan, tanaman porang saat ini sedang naik daun dan bisa diolah menjadi berbagai produk menarik. Salah satunya, beras porang. Tidak hanya rasanya yang enak, tapi juga lebih sehat karena rendah gula.
"Kegiatan ini juga sebagai upaya mengenalkan produk pengganti beras kepada masyarakat. Apalagi, porang ini lebih sehat dari beras karena kandungan gulanya rendah," kata Wali Kota Maidi.
Pihaknya telah menjajaki proses pengolahan porang menjadi beras unggulan dengan pihak ketiga. Selanjutnya, beras porang akan dipasarkan di Kota Madiun. Serta, menjadikan pecel porang sebagai produk unggulan terbaru.
Dalam pameran di Taman Sumber Wangi tersebut, Pemprov Jatim juga menggelar pameran produk olahan nonberas lainnya. Serta menggelar bazar pangan murah bagi masyarakat umum dengan menyediakan minyak goreng, telur ayam, bawang putih, bawang merah, dan gula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021