Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menargetkan angka kemiskinan yang saat ini berada di angka 12,22 persen, turun 0.67 persen atau menjadi 11,55 persen hingga akhir tahun 2021.

"Angka kemiskinan kita harus turun 0,67 persen sesuai dengan target yang tertuang dalam RPJMD" ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi saat memberikan arahan dalam Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Pendopo Kabupaten Siutbondo, Rabu.

Ia mengakui bahwa untuk menurunkan angka kemiskinan di tengah pandemi COVID-19 memang sangat sulit karena erat kaitannya dengan kondisi perekonomian masyarakat, termasuk berkurangnya suntikan anggaran dari pemerintah pusat.

Bung Karna meminta kepada TKPKD kerja bareng dalam menekan angka kemiskinan.

"Kita harus terus berupaya menekan angka kemiskinan dari 12,22 persen menjadi 11,55 persen hingga akhir tahun. Menurunkan satu digit di masa pandemi memang sulit, tapi kita perlu kerja keras dan strategi," ucapnya.
 
Bupati Situbondo Karna Suswandi memberikan arahan kepada pimpinan OPD dalam Rapat TKPKD di Pendopo Kabupaten Situbondo, Rabu (17/11/2021). (ANTARA/Novi H)

Dalam rapat koordinasi itu, Bupati Karna Suswandi juga meminta dinas sosial agar menyampaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS ke semua OPD karena melalui data tersebut bisa dilakukan pemetaan untuk mengetahui titik kantong kemiskinan yang nantinya menjadi sasaran penanganan.

"Data ini penting agar sasaran terarah. Misalkan, untuk merealisasikan program rumah tak layak huni dan lainnya, sehingga saat dilakukan evaluasi hasilnya jelas," katanya.

Ia menambahkan antar-OPD dan camat berkolaborasi untuk menurunkan angka kemiskinan dan melepaskan ego sektoral.

Bung Karna meminta OPD agar RPJMD sebagai pedoman dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan.

"Perlu saya ingatkan kembali, RPJMD menjadi pedoman semua pimpinan OPD, untuk melaksanakan tugasnya dengan baik," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021