Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mewaspadai adanya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 pada masa libur akhir tahun seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.
Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Rabu, mengatakan bahwa berkaca dari pengalaman sebelumnya, pada saat memasuki masa libur panjang, terjadi tambahan kasus konfirmasi positif COVID-19, bukan hanya di Kota Malang, namun juga di Indonesia.
"Pergerakan orang memang (akan) dibatasi karena kita belajar dari yang dulu, pada saat ada libur panjang maka terjadi fluktuasi tambahan kasus COVID-19," katanya.
Sutiaji berharap Indonesia menjadi negara yang dianggap berhasil untuk mengendalikan pandemi penyakit akibat virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China, itu, sehingga langkah pembatasan pergerakan masyarakat dianggap perlu dilakukan saat libur akhir tahun.
Kemudian, lanjutnya, Pemerintah Kota Malang juga terus berupaya meningkatkan capaian vaksinasi COVID-19. Diharapkan, dengan tingginya masyarakat yang telah divaksinasi, bisa menciptakan kekebalan kelompok dari virus corona.
"Ketika vaksinasi, harapannya kekebalan kelompok sudah terbangun. Jadi ini nanti yang meminimalisasi risiko transmisi dan tingkat kematian," ujarnya.
Ia menambahkan, terkait dengan adanya rencana penyekatan arus mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun, kemungkinan besar akan dilakukan, namun terkait hal itu akan dilakukan oleh kepolisian.
"Ada (penyekatan), namun secara teknis itu nanti dari kepolisian. Pergerakan orang menggunakan jalan itu dari kepolisian," katanya.
Saat ini, di Kota Malang ada delapan kasus aktif positif COVID-19. Secara keseluruhan, di wilayah tersebut ada 15.633 kasus konfirmasi sejak pandemi terjadi. Dari total kasus tersebut, 14.502 orang dilaporkan sembuh dan 1.123 orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021