Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus melakukan berbagai upaya mencari solusi melambungnya harga pupuk urea non-subsidi yang mencapai Rp945.000 per kuintal karena makin membebani para petani.

Bupati Situbondo Karna Suswandi pada Rabu, 10 November 2021, melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pertanian RI, dan ditemui langsung Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

"Jadi, kunjungan kerja kami ke Pak Wamentan menyampaikan beberapa usulan mengenai pupuk non-subsidi yang harganya naik sekitar Rp900 ribu per kuintal. Alhamdulillah Pak Wamentan mengapresiasi usulan kami," kata Bung Karna, sapaan bupati, di Situbondo, Selasa.

Dalam pertemuan dengan Wamentan Harvick Hasnul Qolbi, Bupati Situbondo menyampaikan agar pupuk yang disubsidi oleh pemerintah pusat menggunakan pola lama, yakni cukup satu jenis pupuk urea saja yang disubsidi.

Menurut bupati, selama ini pupuk urea paling diminati atau digunakan oleh para petani, dan serapannya pun lebih tinggi dibandingkan jenis pupuk bersubsidi lainnya.

"Alhamdulillah apa yang kami sampaikan mendapat sambutan baik. Kami mengusulkan beberapa hal, tapi fokus kami adalah bagaimana ke depan, pupuk bersubsidi ini bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Bupati Situbondo Karna Suswandi (kanan) saat kunjungan kerja ke Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di Jakarta, Rabu (10/11/2021). (ANTARA/HO-istimewa)


Bupati Karna mengatakan pemerintah saat ini memberikan subsidi untuk semua jenis pupuk. Berbeda dengan yang dulu, hanya jenis urea saja yang disubsidi.

"Namun demikian, penyerapannya hanya pada pupuk urea. Sedangkan pupuk lainnya sangat kecil. Ini menjadi percuma karena banyak masyarakat yang tidak membelinya," katanya.

Oleh karena itu, Bung Karna berharap subsidi pupuk kembali seperti pola lama karena ketergantungan para petani terhadap urea cukup tinggi. Sehingga pupuk jenis lainnya tidak begitu diminati petani.

"Menurut kami pupuk urea saja yang disubsidi karena akan percuma juga saat pupuk jenis lainnya ikut disubsidi. Sebab, petani belinya hanya urea," ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Situbondo telah mengalokasikan anggaran Rp13.973.000.000 bantuan hibah pengadaan pupuk untuk didistribusikan secara gratis kepada para petani. Pupuk jenis urea gratis itu akan didistribusikan kepada 36.558 orang petani.

"Pupuk gratis ini merupakan bantuan hibah pupuk non-subsidi untuk membantu para petani. Pemerintah daerah membeli pupuk ke distributor dengan harga non-subsidi," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Situbondo Haryadi Tejo Laksono.

Dari 36.558 orang petani yang mendapat bantuan pupuk gratis itu tergabung dalam 818 kelompok tani. Mereka juga telah terdaftar melalui rencana definitif kebutuhan kelompok tani elektronik (e-RDKK).

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021