Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, berencana memasarkan produk kuliner olahan porang di wilayahnya guna mewujudkan diversifikasi panganan sehat dan mendongkrak pemasaran komoditas andalan tersebut yang sedang lesu harganya.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan pihaknya berupaya merealisasikan rencana tersebut sebelum akhir tahun 2021. Konsep tersebut telah dibahasnya dengan kelompok tani maupun Dinas Perdagangan setempat.
"Orang pasti penasaran porang itu seperti apa. Ternyata hasil olahannya enak untuk dimakan dan sehat tanpa kolesterol. Jadi nanti di tengah kota sudah kita konsep akan ada restoran produk hasil olahan porang. Seperti nasi pecel porang, lempeng porang, rendang porang. Jadi yang menanam porang itu Kabupaten Madiun, tapi yang mengolah dan menjual itu Kota Madiun," ujar Wali Kota Maidi di sela peresmian demplot budi daya porang di Taman Wisata dan Edukasi Ngrowo Bening Kota Madiun, Selasa.
Nantinya tempat untuk menjual makanan olahan porang itu ada di tengah kota, tepatnya di kawasan Pahlawan Street Center (PSC) yang merupakan tempat andalan wisata belanja dan kuliner di Kota Madiun.
Ia menjelaskan, wacana memasarkan kuliner olahan porang tersebut juga bertujuan membantu petani porang di daerah penghasil, salah satunya Kabupaten Madiun, untuk menjaga agar harga jual tidak anjlok.
Maidi menyatakan untuk mewujudkan wacana tersebut tidak menutup kemungkinan Pemkot Madiun akan bekerja sama dengan Pemkab Madiun dalam hal pendistribusian porang yang berkualitas.
Di satu sisi, pemkot juga telah memiliki lahan demplot untuk budi daya porang yang menjadi proyek percontohan penanaman porang di lahan dataran rendah Kota Madiun.
"Kita ingin menaikkan harga jual porang itu jangan sampai turun terus, kasihan petani porang. Padahal ini komoditas yang diandalkan Bapak Presiden Jokowi," tutur dia.
Sementara, di lahan demplot budi daya porang di Taman Wisata dan Edukasi Ngrowo Bening, pemkot menanam porang dengan media "planter bag". Upaya itu menjadi etalase untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Kota Madiun untuk melakukan budi daya porang sekaligus menjual hasil olahannya saat panen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan pihaknya berupaya merealisasikan rencana tersebut sebelum akhir tahun 2021. Konsep tersebut telah dibahasnya dengan kelompok tani maupun Dinas Perdagangan setempat.
"Orang pasti penasaran porang itu seperti apa. Ternyata hasil olahannya enak untuk dimakan dan sehat tanpa kolesterol. Jadi nanti di tengah kota sudah kita konsep akan ada restoran produk hasil olahan porang. Seperti nasi pecel porang, lempeng porang, rendang porang. Jadi yang menanam porang itu Kabupaten Madiun, tapi yang mengolah dan menjual itu Kota Madiun," ujar Wali Kota Maidi di sela peresmian demplot budi daya porang di Taman Wisata dan Edukasi Ngrowo Bening Kota Madiun, Selasa.
Nantinya tempat untuk menjual makanan olahan porang itu ada di tengah kota, tepatnya di kawasan Pahlawan Street Center (PSC) yang merupakan tempat andalan wisata belanja dan kuliner di Kota Madiun.
Ia menjelaskan, wacana memasarkan kuliner olahan porang tersebut juga bertujuan membantu petani porang di daerah penghasil, salah satunya Kabupaten Madiun, untuk menjaga agar harga jual tidak anjlok.
Maidi menyatakan untuk mewujudkan wacana tersebut tidak menutup kemungkinan Pemkot Madiun akan bekerja sama dengan Pemkab Madiun dalam hal pendistribusian porang yang berkualitas.
Di satu sisi, pemkot juga telah memiliki lahan demplot untuk budi daya porang yang menjadi proyek percontohan penanaman porang di lahan dataran rendah Kota Madiun.
"Kita ingin menaikkan harga jual porang itu jangan sampai turun terus, kasihan petani porang. Padahal ini komoditas yang diandalkan Bapak Presiden Jokowi," tutur dia.
Sementara, di lahan demplot budi daya porang di Taman Wisata dan Edukasi Ngrowo Bening, pemkot menanam porang dengan media "planter bag". Upaya itu menjadi etalase untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Kota Madiun untuk melakukan budi daya porang sekaligus menjual hasil olahannya saat panen.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021