Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di daerah itu menjadi laboratorium inovasi agar mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan kompeten.
"Yang link and match antara SMK dan industri, dunia usaha dan dunia kerja, sehingga daya saing siswa SMK akan semakin tinggi dan mampu menghadapi persaingan global,” kata Khofifah saat mengunjungi SMKN 1 Jenangan, Ponorogo, Senin.
Ia mengatakan siswa harus dimotivasi untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkreasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Untuk itu, lanjut dia, SMK harus mampu menciptakan atmosfer yang kuat bagi para siswanya agar termotivasi menciptakan terobosan dan inovasi yang dapat menjadi solusi atas sejumlah persoalan masyarakat.
Lompatan selanjutnya, inovasi tersebut dapat dikomersialkan sehingga nantinya tercipta wirausahawan-wirausahawan muda yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang tinggi.
"Jadi, lulusan SMK tidak perlu mencari pekerjaan. Sebaliknya, merekalah yang kemudian menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke lokasi produksi Pengolahan Pupuk Organik Granula (POG) SMK 1 Jenangan, Ponorogo, Khofifah menyampaikan apresiasinya terhadap mesin G-ESEMKA hasil inovasi yang dilakukan siswa dan guru setempat.
Mesin tersebut adalah alat pengolahan pupuk organik dengan menggunakan granulator yang difungsikan untuk mengubah material serbuk menjadi butiran (granule) yang diperlukan dalam pembuatan pupuk organik granule (POG).
Hadirnya inovasi ini, menjadi solusi persoalan lahan pertanian yang semakin rusak akibat penggunaan pupuk kimia atau pestisida yang berlebih di daerah setempat sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk bergerak di bidang pertanian, khususnya dalam hal pupuk organik.
"Inovasi ini menjadi bukti nyata peran SMK BLUD Jawa Timur dalam mewujudkan pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA) dan Project Based Learning," imbuhnya.
Inovasi SMKN 1 Jenangan, Ponorogo, ini salah satu karya dari 20 SMK BLUD di Jawa Timur.
Jumlah SMK BLUD di Jawa Timur tersebut tercatat terbanyak di antara provinsi-provinsi se-Indonesia. Bahkan, saat ini sedang dilakukan proses evaluasi kelayakan tambahan 62 SMK yang mengajukan untuk menjadi SMK BLUD.
"Ditargetkan akhir 2021 akan meningkat menjadi 77 SMK BLUD. Ini membuktikkan bahwa SMK-SMK di Jawa Timur terus meningkatkan kualitasnya dengan terobosan inovasi dan kreasi yang terus dicetuskan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Yang link and match antara SMK dan industri, dunia usaha dan dunia kerja, sehingga daya saing siswa SMK akan semakin tinggi dan mampu menghadapi persaingan global,” kata Khofifah saat mengunjungi SMKN 1 Jenangan, Ponorogo, Senin.
Ia mengatakan siswa harus dimotivasi untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkreasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Untuk itu, lanjut dia, SMK harus mampu menciptakan atmosfer yang kuat bagi para siswanya agar termotivasi menciptakan terobosan dan inovasi yang dapat menjadi solusi atas sejumlah persoalan masyarakat.
Lompatan selanjutnya, inovasi tersebut dapat dikomersialkan sehingga nantinya tercipta wirausahawan-wirausahawan muda yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang tinggi.
"Jadi, lulusan SMK tidak perlu mencari pekerjaan. Sebaliknya, merekalah yang kemudian menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke lokasi produksi Pengolahan Pupuk Organik Granula (POG) SMK 1 Jenangan, Ponorogo, Khofifah menyampaikan apresiasinya terhadap mesin G-ESEMKA hasil inovasi yang dilakukan siswa dan guru setempat.
Mesin tersebut adalah alat pengolahan pupuk organik dengan menggunakan granulator yang difungsikan untuk mengubah material serbuk menjadi butiran (granule) yang diperlukan dalam pembuatan pupuk organik granule (POG).
Hadirnya inovasi ini, menjadi solusi persoalan lahan pertanian yang semakin rusak akibat penggunaan pupuk kimia atau pestisida yang berlebih di daerah setempat sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk bergerak di bidang pertanian, khususnya dalam hal pupuk organik.
"Inovasi ini menjadi bukti nyata peran SMK BLUD Jawa Timur dalam mewujudkan pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA) dan Project Based Learning," imbuhnya.
Inovasi SMKN 1 Jenangan, Ponorogo, ini salah satu karya dari 20 SMK BLUD di Jawa Timur.
Jumlah SMK BLUD di Jawa Timur tersebut tercatat terbanyak di antara provinsi-provinsi se-Indonesia. Bahkan, saat ini sedang dilakukan proses evaluasi kelayakan tambahan 62 SMK yang mengajukan untuk menjadi SMK BLUD.
"Ditargetkan akhir 2021 akan meningkat menjadi 77 SMK BLUD. Ini membuktikkan bahwa SMK-SMK di Jawa Timur terus meningkatkan kualitasnya dengan terobosan inovasi dan kreasi yang terus dicetuskan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021