Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjadi salah satu pemateri dalam Webinar Series Batch 1: Edu Talk yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Minggu, setelah dinilai sukses mengaplikasikan teknologi informasi di dunia pendidikan.

Dengan tema "Revitalisasi Pendidikan Indonesia Sebagai Upaya Adaptif di Era Disrupsi Digital", wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mempertahankan eksistensi bidang pendidikan di era pandemi yang mengharuskan seluruh sektor bertransformasi menggunakan teknologi informasi. 

Menurutnya, di era disrupsi digital saat ini, tenaga pendidik memegang peran penting dalam bidang pendidikan sebagai transfer knowledge guru harus siap menghadapi tantangan zaman, salah satunya transformasi digital. 

"Ketika guru bisa memahami dan melaksanakan tugasnya dengan rasa nyaman, tentu ilmu yang akan ditransfer akan mudah difahami oleh anak didiknya. Maka dari itu, kami mengadakan teaching chalange bagi guru untuk membuat modul pembelajaran inovatif guna mengejar ketertinggalan penyerapan materi oleh siswa selama pembelajaran jarak jauh," ujarnya. 

Anak- anak yang lahir dalam disrupsi digital, menurut Ning Ita, tidak selalu memiliki dampak negatif. Justru ia melihat ada potensi prestasi yang bisa dihasilkan jika diberikan treatment dengan baik. 

"Ini akan berpotensi sebagai prestasi asalkan harus ada kerja sama, sinergisitas antara pemda, pihak penyelenggara pendidikan, bersama bisa kita gandeng dan bekerja bersama- sama untuk mewujudkan prestasi-prestasi pendidikan di era disrupsi digital ini," katanya. 

Sebagai bentuk perhatian dalam dunia pendidikan di era disrupsi digital, Pemkot Mojokerto juga telah memberikan fasilitas 158 titik wifi gratis di area publik se-Kota Mojokerto, akses pembelajaran internet gratis beserta sarana-prasarana melalui mobile telecenter, hingga menjadi kota pertama di Indonesia yang memberikan paket internet gratis bagi pelajar selama pembelajaran jarak jauh. 

"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan tiga pilar dalam program satu rumah satu sarjana, kemudian kami juga memiliki program beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari Kota Mojokerto yang sedang berkuliah di luar kota dengan syarat memiliki IPK minimal tiga," tukasnya. 

Berbagai upaya yang telah dilakukan Pemkot Mojokerto tersebut merupakan langkah untuk membangun SDM agar memiliki kualitas yang lebih baik dalam rangka mendukung rencana pembangunan nasional 2045, Indonesia memiliki generasi emas, pungkas Ning Ita.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021