Sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Timur memberi bimbingan kepada santri untuk memiliki keahlian tertentu lewat kegiatan "Pendidikan Peduli Masyarakat Melalui Program Bakti SMK Tahun 2021" yang digelar selama tiga hari, 29 hingga 31 Oktober.

"Dinas Pendidikan Provinsi Jatim bekerja sama dengan OPOP (One Pesantren One Produck) Jatim memberikan bimbingan teknis kenapa santri memiliki kompetensi keahlian tertentu," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi saat membuka kegiatan tersebut di SMKN 1 Sidoarjo, Jumat.

Ia menjelaskan pada pelaksanaannya, SMK-SMK akan memberikan bimbingan teknis kepada santri sesuai keahliannya. Misalnya, SMK bidang tata boga akan memberikan teknis membuat roti, minuman dan sebagainya kepada santri.

"Selain itu, ada SMK yang memberikan pelatihan kelistrikan, keterampilan servis AC dan kompetensi lainnya. Sehingga diharapkan para santri memiliki kompetensi keahlian tertentu. Di samping di bidang keagamaan santri juga memiliki keterampilan tertentu," katanya.

"Sehingga bisa menghidupi diri sendiri dan masa depannya," ujarnya, menambahkan.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu mengemukakan pada tiga hari pelaksanaan program tersebut, siswa SMK menjadi pelatih para santri dari pondok pesantren yang berada di masing-masing terdekat di SMK.

Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Jatim Kurniawan Hary Putranto menjelaskan pada program tersebut melibatkan 90 santri dari 10 pesantren yang ada di wilayah setempat.

"Setiap pesantren yang ada di sekitar SMK mengirimkan 10 santri untuk dilatih keterampilan selama 3 hari. Mereka akan memperoleh sertifikat usai pelatihan," katanya.

Adapun sembilan SMK yang melakukan pelatihan adalah SMKN 1 Sidoarjo, SMKN 5 Jember, SMKN 1 Sampang, SMKN 2 Bangkalan, SMKN 3 Pamekasan, SMKN 1 Kalianget Sumenep, SMKN 1 Bangil Pasuruan, SMKN 1 Grati Pasuruan dan SMKN 1 Boyolangu Tulungagung.

Sementara itu, Sekretaris OPOP Jatim M. Ghofirin mengapresiasi kegiatan tersebut. "Dengan bakti SMK dan OPOP diharapkan santri di Jatim memiliki keterampilan sehingga punya bekal menjalani kehidupan selanjutnya," ujarnya.

Dari program OPOP, ditargetkan ada sebanyak 1.000 santri yang berdaya, santri yang memiliki unit usaha didukung alumni memiliki strategis pengembangan usaha.

"Dengan program ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Santri bisa menjadi santripreneur dan socialpreneur. Mentornya SMK dan talentanya adalah santri. Maka akan dipilih pesantren yang passion-nya seperti itu. Hasilnya semoga optimal," ujarnya.
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021