Masyarakat mulai beralih menggunakan voucher digital menggantikan bentuk fisik sebagai alat pembelian yang dinilai lebih praktis, kata praktisi.
Perusahaan pelopor voucher diskon digital PT Trimegah Karya Pratama yang dikenal dengan platform "Ultra Voucher" mengungkapkan bahwa mereka berhasil membukukan pendapatan senilai Rp592,84 miliar sepanjang bulan Januari - September 2021.
"Pendapatan kami meningkat sebesar 142 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Menurutnya, masyarakat mulai meninggalkan voucher fisik karena mudah rusak. Sedangkan voucher digital dinilai lebih aman dan mudah dioperasikan melalui perangkat telepon seluler pintar.
Hady mengungkapkan kanal e-commerce memberikan kontribusi terbesar terhadap pengguna voucher digital dengan memberi pemasukan untuk perusahaannya sebesar Rp254 miliar atau 42 persen dari total pendapatan sepanjang bulan Januari - September 2021.
"Selain itu, kanal distribusi B2B berkontribusi sekitar 24 persen terhadap pendapatan di perusahaan kami. Sedangkan kanal 'reseller' 11,5 persen dan 'mobile apps' 21,4 persen," ujarnya, mencontohkan.
Ultra Voucher, lanjut Hady, terus melakukan transformasi lewat berbagai inovasi dan aksi korporasi, termasuk kerja sama strategis sebagai bagian dari pengembangan bisnis, d antaranya pada kuartal III tahun 2021 menjalin kerja sama dengan Bank BCA dan Bank Sinarmas sebagai bagian dari kanal distribusi.
"Seiring dengan kerja sama tersebut, mitra perseroan terus meningkat menjadi 400 merchant," katanya.
Hady menandaskan Ultra Voucher juga menjalin kerja sama dengan Garena Indonesia yang merupakan game publisher bagian dari perusahaan Sea Limited.
Ia menjelaskan dalam kerja sama tersebut, Ultra Voucher memasarkan beragam item di beberapa gim Garena di Indonesia, salah satunya adalah Free Fire.
"Intinya, kami semakin memberi kemudahan pengguna jasa voucher digital dengan terus berupaya meningkatkan jaringan distribusi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Perusahaan pelopor voucher diskon digital PT Trimegah Karya Pratama yang dikenal dengan platform "Ultra Voucher" mengungkapkan bahwa mereka berhasil membukukan pendapatan senilai Rp592,84 miliar sepanjang bulan Januari - September 2021.
"Pendapatan kami meningkat sebesar 142 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Menurutnya, masyarakat mulai meninggalkan voucher fisik karena mudah rusak. Sedangkan voucher digital dinilai lebih aman dan mudah dioperasikan melalui perangkat telepon seluler pintar.
Hady mengungkapkan kanal e-commerce memberikan kontribusi terbesar terhadap pengguna voucher digital dengan memberi pemasukan untuk perusahaannya sebesar Rp254 miliar atau 42 persen dari total pendapatan sepanjang bulan Januari - September 2021.
"Selain itu, kanal distribusi B2B berkontribusi sekitar 24 persen terhadap pendapatan di perusahaan kami. Sedangkan kanal 'reseller' 11,5 persen dan 'mobile apps' 21,4 persen," ujarnya, mencontohkan.
Ultra Voucher, lanjut Hady, terus melakukan transformasi lewat berbagai inovasi dan aksi korporasi, termasuk kerja sama strategis sebagai bagian dari pengembangan bisnis, d antaranya pada kuartal III tahun 2021 menjalin kerja sama dengan Bank BCA dan Bank Sinarmas sebagai bagian dari kanal distribusi.
"Seiring dengan kerja sama tersebut, mitra perseroan terus meningkat menjadi 400 merchant," katanya.
Hady menandaskan Ultra Voucher juga menjalin kerja sama dengan Garena Indonesia yang merupakan game publisher bagian dari perusahaan Sea Limited.
Ia menjelaskan dalam kerja sama tersebut, Ultra Voucher memasarkan beragam item di beberapa gim Garena di Indonesia, salah satunya adalah Free Fire.
"Intinya, kami semakin memberi kemudahan pengguna jasa voucher digital dengan terus berupaya meningkatkan jaringan distribusi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021