Dewan Pakar Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengusulkan penambahan tenaga medis khususnya dokter menyusul minimnya jumlah dokter di berbagai daerah yang ada saat ini.

"Kondisi saat ini, tenaga medis khususnya dokter sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya infrastruktur rumah sakit dan peralatannya yang dibutuhkan karena yang lebih penting dan sangat dibutuhkan adalah sumber daya manusianya, yaitu tenaga medis terutama adalah dokter," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa.

Ia mengatakan tidak semua masyarakat yang sakit membutuhkan rumah sakit ataupun peralatannya, tetapi mereka lebih membutuhkan konsultasi atau informasi dari dokter yang memeriksanya terlebih dahulu.

Untuk kondisi saat ini, kata anggota DPR-RI periode 2014-2019, jumlah dokter di Indonesia masih sangat kurang dibanding dengan jumlah penduduk yang ada.

"Rasio dokter dan pasien di Indonesia saat ini adalah 1 banding 5.200 jiwa, padahal rasio ideal menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 1 banding 1.000, sedangkan yang mendekati ideal adalah di wilayah Ibu Kota DKI Jakarta dengan jumlah satu dokter melayani 1.765 jiwa," katanya.

Menurut ia, rasio dokter di Indonesia adalah yang terendah kedua di Asia Tenggara, bahkan masih di bawah Timor Leste. Ini adalah satu tantangan bagi pemerintah untuk bisa segera memberikan jaminan kesehatan masyarakat.

"Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan," katanya.

Ia berharap seluruh masyarakat khususnya generasi muda yang ingin mengabdikan diri sebagai dokter bisa mendapatkan bantuan subsidi pendidikan kedokteran dari pemerintah.

Saat ini di Indonesia, untuk menempuh pendidikan sekolah kedokteran membutuhkan biaya yang sangat besar berkisar sekitar Rp1 miliar sehingga banyak generasi muda yang ingin menjadi dokter gagal karena masalah biaya.

Bambang Haryo yang juga Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra Jatim itu mengatakan tugas pemerintah ke depan adalah mendorong percepatan pertumbuhan jumlah dokter dengan menyubsidi pendidikan kedokteran agar rasio jumlah dokter dibanding penduduk bisa memenuhi persyaratan ideal sesuai dengan standar WHO.

"Selamat Hari Dokter Nasional. Terima kasih atas pengabdian yang telah diberikan walaupun dengan jumlah dokter yang sangat terbatas tetapi mereka sudah bekerja keras tanpa mengenal lelah menjaga Indonesia menjadi lebih sehat dan terawat," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021