Wali Kota Madiun Maidi menyatakan tes antigen terhadap sejumlah siswa SD dan SMP Kota Madiun yang dilakukan secara acak oleh pemda setempat tidak menemukan kasus positif COVID-19.

"Tidak ada klaster sekolah. Semua berjalan baik," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Jawa Timur, Jumat.

Menurut Maidi, sudah satu bulan siswa SD dan SMP di Kota Madiun menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Pihaknya bersama tim dari dinas pendidikan dan dinas kesehatan terus melakukan pemantauan.

Maidi berharap tes antigen secara acak terus diperluas agar menjangkau seluruh pelajar SD dan SMP. Sebab, melalui upaya itu diharapkan bisa diketahui pasti kondisi kesehatan siswa yang merupakan kelompok rentan terhadap infeksi virus corona.

"Dari tes antigen secara acak terhadap 70 siswa, hasilnya semua negatif," katanya.

Ia menilai jika hasil acak tes antigen tidak ada yang reaktif, maka pihaknya segera menyiapkan skema PTM terbatas bagi siswa SD kelas I, II, dan III. Sejauh ini PTM terbatas, masih dilakukan pada kelas IV, V, dan VI.

Ia menambahkan meski tidak ditemukan kasus positif saat melakukan tes antigen secara acak pada siswa, pihaknya meminta para siswa dan semua warga Kota Madiun tetap menjaga protokol kesehatan.

Dengan menjaga protokol kesehatan secara ketat, diharapkan kasus konfirmasi COVID-19 di Kota Madiun semakin terkendali.

Sementara itu, secara keseluruhan di Kota Madiun kasus konfirmasi positif COVID-19 hingga Kamis (22/10/2021) mencapai 7.261 orang. Dari jumlah itu, 6.742 orang di antaranya telah sembuh, dua lainnya masih dalam perawatan, enam orang isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Jumat (22/10/2021), konfirmasi baru dua orang, sembuh enam orang, dan meninggal dunia nihil. Sementara jumlah pelacakan hari ini sebanyak 33 orang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021