Univesitas Muhammadiyah Malang kembali dipercaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menjadi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam pada pembukaan final KKCTBN 2021 di UMM Dome yang diselenggarakan secara daring dan luring itu mengaku bersyukur agenda ini bisa berjalan dengan baik dan lancar meski masih berada alam situasi pandemi dan harus sesuai protokol kesehatan yang ketat.
"Sebagai negara maritim dengan lebih dari 17.000 pulau, sangatlah penting untuk menguasai teknologi, terutama dalam bidang perkapalan," kata Prof Nizam dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengaku tema KKCTBN 2021 mengingatkan dirinya akan kejayaan maritim yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Dengan semangat kebersamaan, Prof Niam meyakini bahwa mahasiswa akan menjadi tulang punggung pengembangan dan kemajuan bidang maritim di masa depan.
Nizam mengemukakan menjadi pemenang bukanlah tujuan utama dalam kompetisi ini. Yang paling penting adalah bagaimana para mahasiswa bisa mengaktualisasikan potensi terbaiknya. Begitu juga dengan sikap sportif yang harus ditunjukkan dalam berkompetisi.
Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan mengatakan bahwa para mahasiswa yang hadir harus merasa bangga, karena bisa menjadi bagian dari komunitas manusia terpilih, karena tidak banyak mahasiswa yang memiliki prestasi seperti para finalis KKCBTN.
“Lomba ini adalah salah satu instrumen untuk memetik berbagai manfaat serta menjadi orang-orang hebat dalam dunia perkapalan,” ujarnya.
Fauzan menilai ketersediaan kader-kader ahli dalam bidang perkapalan sangat mendesak. Oleh karena itu, Fauzan mendorong para peserta untuk memanfaatkan dengan baik kesempatan yang ada di depan mata.
Ia mendoakan agar di masa depan, para peserta mampu menjadi pemimpin dalam passion yang mereka tekuni.
“Jadikan kompetisi sebagai kebiasaan dan habituasi dalam hidup saudara. Kenyataannya, hidup tidak bisa lepas dari kompetisi. Mungkin hari ini adalah kontes kapal cepat, setelah ini saudara akan menghadapi kompetisi yang harus dimenangkan, yakni kehidupan,” pungkasnya.
Koordinator pengembangan prestasi Dikti, Rizal Alvian menjelaskan bahwa kompetisi ini adalah wadah pengembangan bidang perkapalan tanpa awak. Gelaran ini juga menjadi tempat inovasi dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan pertahanan NKRI.
Ia mengatakan saat tragedi kapal Mandala yang terjadi beberapa tahun lalu, pihaknya bertekad untuk mendorong secara maksimal talenta-talenta masa depan, khususnya dalam menghadirkan solusi teknologi pertahanan dan perkapalan.
“Kita tidak boleh menggantungkan diri pada pihak asing dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Perlu adanya sumber daya manusia mumpuni yang mampu mengembangkan teknologi digital. Harapannya, inovasi-inovasi tersebut bisa meredam konflik yang seringkali terjadi di wilayah perairan,” katanya.
Babak final KKCTBN 2021, dilaksanakan pada 20-23 Oktober 2021 di Rayz Hotel dan Taman Rekreasi Sengkaling UMM.
Final KKCTBN tahun ini diikuti 11s universitas ternama di Indonesia. Ada dua kategori yang dilombakan, yakni kategori desain dan lomba pembuatan serta performa. Masing-masing kategori memiliki tiga sub- kategori yang akan dilombakan.
UMM dipercaya menjadi tuan rumah final KKCTBN untuk ketiga kalinya, yakni pada 2019, 2020 dan 2021. Pada 2019 dan 2020, final diselenggarakan di danau dalam kampus UMM, tahun ini di Rayz Hotel dan TR Sengkaling UMM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam pada pembukaan final KKCTBN 2021 di UMM Dome yang diselenggarakan secara daring dan luring itu mengaku bersyukur agenda ini bisa berjalan dengan baik dan lancar meski masih berada alam situasi pandemi dan harus sesuai protokol kesehatan yang ketat.
"Sebagai negara maritim dengan lebih dari 17.000 pulau, sangatlah penting untuk menguasai teknologi, terutama dalam bidang perkapalan," kata Prof Nizam dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengaku tema KKCTBN 2021 mengingatkan dirinya akan kejayaan maritim yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Dengan semangat kebersamaan, Prof Niam meyakini bahwa mahasiswa akan menjadi tulang punggung pengembangan dan kemajuan bidang maritim di masa depan.
Nizam mengemukakan menjadi pemenang bukanlah tujuan utama dalam kompetisi ini. Yang paling penting adalah bagaimana para mahasiswa bisa mengaktualisasikan potensi terbaiknya. Begitu juga dengan sikap sportif yang harus ditunjukkan dalam berkompetisi.
Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan mengatakan bahwa para mahasiswa yang hadir harus merasa bangga, karena bisa menjadi bagian dari komunitas manusia terpilih, karena tidak banyak mahasiswa yang memiliki prestasi seperti para finalis KKCBTN.
“Lomba ini adalah salah satu instrumen untuk memetik berbagai manfaat serta menjadi orang-orang hebat dalam dunia perkapalan,” ujarnya.
Fauzan menilai ketersediaan kader-kader ahli dalam bidang perkapalan sangat mendesak. Oleh karena itu, Fauzan mendorong para peserta untuk memanfaatkan dengan baik kesempatan yang ada di depan mata.
Ia mendoakan agar di masa depan, para peserta mampu menjadi pemimpin dalam passion yang mereka tekuni.
“Jadikan kompetisi sebagai kebiasaan dan habituasi dalam hidup saudara. Kenyataannya, hidup tidak bisa lepas dari kompetisi. Mungkin hari ini adalah kontes kapal cepat, setelah ini saudara akan menghadapi kompetisi yang harus dimenangkan, yakni kehidupan,” pungkasnya.
Koordinator pengembangan prestasi Dikti, Rizal Alvian menjelaskan bahwa kompetisi ini adalah wadah pengembangan bidang perkapalan tanpa awak. Gelaran ini juga menjadi tempat inovasi dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan pertahanan NKRI.
Ia mengatakan saat tragedi kapal Mandala yang terjadi beberapa tahun lalu, pihaknya bertekad untuk mendorong secara maksimal talenta-talenta masa depan, khususnya dalam menghadirkan solusi teknologi pertahanan dan perkapalan.
“Kita tidak boleh menggantungkan diri pada pihak asing dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Perlu adanya sumber daya manusia mumpuni yang mampu mengembangkan teknologi digital. Harapannya, inovasi-inovasi tersebut bisa meredam konflik yang seringkali terjadi di wilayah perairan,” katanya.
Babak final KKCTBN 2021, dilaksanakan pada 20-23 Oktober 2021 di Rayz Hotel dan Taman Rekreasi Sengkaling UMM.
Final KKCTBN tahun ini diikuti 11s universitas ternama di Indonesia. Ada dua kategori yang dilombakan, yakni kategori desain dan lomba pembuatan serta performa. Masing-masing kategori memiliki tiga sub- kategori yang akan dilombakan.
UMM dipercaya menjadi tuan rumah final KKCTBN untuk ketiga kalinya, yakni pada 2019, 2020 dan 2021. Pada 2019 dan 2020, final diselenggarakan di danau dalam kampus UMM, tahun ini di Rayz Hotel dan TR Sengkaling UMM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021