Sebanyak 100 mushala, surau, dan masjid di Kota Mojokerto secara serentak mengumandangkan shalawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal atau 19 Oktober 2021 lalu. 
 
Acara yang digelar secara hybrid yaitu luring dan daring ini dikemas dalam "Kota Mojokerto Bersholawat" bersama Ning Ita dan K.H. Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq, Kamis (21/10) sore.
 
Selain itu juga mengundang seluruh Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisai Perangkat Daerah (OPD), serta tokoh agama Islam baik dari MUI, NU, PD Muhammadiyah, PD LDII, PC Muslimat, Aisyiyah, Fatayat, Anshor, IPPNU, serta IPNU. 
 
Kehadiran beragam kelompok organisasi masyarakat dalam kegiatan tersebut tentu saja menunjukkan keberagaman di tengah masyarakat Kota Mojokerto.
 
Namun pemkot berhasil mempersatukan masing-masing kelompok sehingga dapat menciptakan kondusivitas di tengah masyarakat. 
 
Pesan persatuan juga nampak menjadi bahasan utama dalam maudhah hasanah yang dibawakan oleh Gus Muwafiq.
 
Begitu spesial, Gus Muwafiq memaparkan historis Majapahit secara turut hingga saat ini, menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
 
Hal tersebut diakui oleh sosok walikota Mojokerto, Ika Puspitasari yang ingin ke depan diundang lagi, untuk bicara tentang Majapahit.
 
"Hal tersebut sejalan dengan program pembangunan kota Mojokerto yang mengangkat "Spirit of Mojopahit," ujarnya. 
 
Ning Ita ingin apa yang disampaikan oleh Gus Muwafiq juga dapat dipahami oleh para penerus bangsa, terutama generasi millenial dan Z. Pemkot ingin para anak muda tidak lupa dengan sejarah dan budaya Nusantara. 
 
"Kami ingin pahamkan, sebagaimana yang dijelaskan Gus Muwafiq tadi. Majapahit adalah pusat peradaban semuanya. Berbagai perbedaan yang ada duku dapat disatukan oleh Majapahit. Semangat tersebut harus bisa diteladani untuk masa sekarang dan kedepannya," kata Ning Ita. 
 
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak anak muda yang saat ini lebih bangga dengan budaya-budaya luar, tapi lupa dengan budaya sendiri. 
 
Ning Ita juga menekankan bahwa Rasulullah SAW telah meletakkan dasar-dasar bagi umat Islam, yakni Rahmatan lilalamin yang mana hal tersebut sejatinya sejalan dengan spirit Bumi Majapahit, yang saat itu dapat berdiri di atas keberagaman yang ada. 
 
"Dengan meneladani, mengamalkan ajaran Rasul dan memahami spirit Bumi Majapahit,  harapannya kota Mojokerto yang memiliki latar belakang, ras agama bisa tetap rukun, sehingga membantu kelancaran pembangunan baik infrastruktur maupun SDA-nya," tutur Ning Ita. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021