Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hulu migas yang beroperasi di Jawa Timur, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), melakukan sosialisasi lanjutan pengeboran dan pengembangan Lapangan MDA-MBH di Blok Madura Strait, Sumenep, Madura.
Kepala Dinas ESDM Jatim Nurkholis di sela sosialisasi yang digelar di Surabaya, Kamis, berharap sosialisasi dapat membantu masyarakat mengetahui ada kegiatan pengeboran.
"Bagi pemprov juga bagus. Ini karena Jatim adalah salah satu penyangga ketahanan energi nasional. Jika ada yang mulai lakukan pengeboran atau pengembangan di sumur-sumurnya, berarti ekonomi juga akan tumbuh," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena pemkab sudah diundang dalam acara sosialisasi lanjutan tersebut.
"Di situasi pandemi saat ini dan perekonomian dunia tidak bagus, tapi HCML dengan kemampuannya terus melakukan pengeboran. Ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Sumenep dan Jatim," ucap dia.
Sementara itu, Manager Regional Office HCML Hamim Tohari menjelaskan pihaknya juga berterima kasih kepada seluruh pemangku kebijakan yang hadir dan mendukung kegiatan pengeboran.
"Kami sudah mulai 2014, kemudian 2017 ada proyek di sana, lalu berhenti sementara. Kemudian dilanjutkan di Sumenep di Pulau Raas dan Pulau Sapudi," katanya.
"Sumur MDA dan Sumur MBH yang sekarang dikerjakan secara offshore lebih dekat dengan Sumenep. Untuk lapangan MBH ada dua sumur yang dibor, dan untuk lapangan MDA ada lima sumur," tutut dia menambahkan.
Pada saat ini status persiapan untuk izin cutting dumping sudah 100 persen, begitu juga izin lingkungan, pengadaan rig, pengadaan drilling services dan pengadaan LLI. Sedangkan, jadwal rig 80 persen dan persiapan lokasi 85 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas ESDM Jatim Nurkholis di sela sosialisasi yang digelar di Surabaya, Kamis, berharap sosialisasi dapat membantu masyarakat mengetahui ada kegiatan pengeboran.
"Bagi pemprov juga bagus. Ini karena Jatim adalah salah satu penyangga ketahanan energi nasional. Jika ada yang mulai lakukan pengeboran atau pengembangan di sumur-sumurnya, berarti ekonomi juga akan tumbuh," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena pemkab sudah diundang dalam acara sosialisasi lanjutan tersebut.
"Di situasi pandemi saat ini dan perekonomian dunia tidak bagus, tapi HCML dengan kemampuannya terus melakukan pengeboran. Ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Sumenep dan Jatim," ucap dia.
Sementara itu, Manager Regional Office HCML Hamim Tohari menjelaskan pihaknya juga berterima kasih kepada seluruh pemangku kebijakan yang hadir dan mendukung kegiatan pengeboran.
"Kami sudah mulai 2014, kemudian 2017 ada proyek di sana, lalu berhenti sementara. Kemudian dilanjutkan di Sumenep di Pulau Raas dan Pulau Sapudi," katanya.
"Sumur MDA dan Sumur MBH yang sekarang dikerjakan secara offshore lebih dekat dengan Sumenep. Untuk lapangan MBH ada dua sumur yang dibor, dan untuk lapangan MDA ada lima sumur," tutut dia menambahkan.
Pada saat ini status persiapan untuk izin cutting dumping sudah 100 persen, begitu juga izin lingkungan, pengadaan rig, pengadaan drilling services dan pengadaan LLI. Sedangkan, jadwal rig 80 persen dan persiapan lokasi 85 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021