Nilai transaksi atau belanja produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan ASN Pemkot Madiun di sekitar rumahnya sesuai instruksi wali kota setempat guna mendorong ekonomi lokal berjalan di masa pandemi mencapai Rp6,5 miliar.

 Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Kamis mengatakan, nilai transaksi yang mencapai Rp6,5 miliar tersebut berdasarkan hasil pemantauan rekapitulasi aplikasi Pro UMKM yang dimiliki Pemkot Madiun sejak program tersebut bergulir mulai pertengahan Juli 2021 hingga sekarang.

Melalui aplikasi Pro UMKM, bisa dipantau ASN dari OPD apa yang melakukan belanja. Selain itu, terpantau belanja apa, jumlahnya berapa, dan ada fotonya. Semuanya terpantau.

Wali Kota Maidi mengaku terkejut melihat angka transaksi yang mencapai miliaran rupiah di Pro UMKM tersebut. Kondisi tersebut membuktikan bahwa ASN andil dalam pemulihan ekonomi bagi warga yang terdampak pandemi.

"Secara tidak langsung, belanja ASN berdampak pada mata rantai perputaran ekonomi di kota ini. Dan jumlah tersebut masih terus bertambah. Kita berupaya untuk mengerem kasus COVID-19 dan gas ekonomi kita optimalkan," katanya.

Seperti diketahui, Wali Kota Maidi telah mewajibkan ASN di lingkungan pemda setempat untuk belanja produk UMKM di sekitar tempat tinggal dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mendorong ekonomi lokal berjalan di masa pandemi, utamanya saat PPKM darurat lalu.

Ia menilai ASN masih rutin menerima gaji. Sebagian dari gaji tersebut pastinya digunakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk makan. Karenanya, Wali Kota mewajibkan pembelian kebutuhan sehari-hari itu dilakukan di UMKM lokal sekitar rumah.

"Setiap kelurahan punya banyak pelaku UMKM. Mereka saat ini sangat membutuhkan bantuan. Dengan membeli produk mereka, itu sudah sangat membantu," katanya

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021