Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan bahwa kasus COVID-19 mulai landai dan positivity rate Jatim di bawah 0,5 persen per hari.

"Alhamdulillah sudah landai dan positivity rate di Jatim di bawah 0,5 persen. Bahkan, dalam seminggu terakhir sudah nol pasien yang dirawat," ujar Gubernur Khofifah dalam pidatonya saat upacara Peringatan Hari Jadi Ke-76 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.

Ia mengajak pemerintah daerah di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk terus berupaya menekan angka kasus COVID-19.

Tugas dan tantangan saat ini, lanjut dia, menuntut pemerintah untuk tidak menyerah dan harus berada di garis terdepan dalam melindungi warga Jawa Timur.

Wabah pandemi COVID-19 mengguncang tatanan ekonomi, kondisi politik, katanya, tidak boleh mundur atau tidak menyerah. Dengan keyakinan dan ikhtiar bersama-sama tidak boleh menyerah terhadap keadaan.

"Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi tema peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur, yaitu Jatim Bangkit," ujarnya.

Khofifah mencontohkan pada tahun 1918 Indonesia diguncang virus flu Spanyol. Wilayah Jawa Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang paling terdampak dan jutaan nyawa melayang akibat virus yang berakhir sampai September 1919 itu.

"Belajar dari ini, saya optimistis kita bisa keluar dari pandemi ini, kita bisa bangkit," ucapnya.

Saat ini terbukti, sejak pandemi menjangkiti negeri, pemprov dan pemkot/pemkab telah bahu-membahu dalam mengatasi pandemi COVID-19, mulai dari promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan bahwa kasus COVID-19 di Situbondo juga sudah mulai melandai. Bahkan, positivity rate dalam sepekan terakhir 0,37 persen.

"Per hari kadang ada tambahan 1 hingga 3 kasus, kadang tidak ada. Semoga kondisi ini semakin membaik," kata Bung Karna, sapaan bupati.

Kendati demikian, Bupati Karna Suswandi tetap mengajak masyarakat tetap patuh protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan setiap melakukan aktivitas dan menjaga jarak.

"Prokes harus tetap dipatuhi di setiap melakukan aktivitas. Jangan sampai kendor," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021