Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya Dr. Suko Widodo menyatakan bahwa keberadaan media massa dan sosial media (sosmed) memiliki peran penting dalam menunjukkan kinerja pemerintah daerah sehingga mendapat penilaian publik, baik positif maupun negatif.

Menurut dia, keberadaan sosmed di sisi media massa saat ini sebagai suatu keniscayaan di era teknologi informasi yang bekembang sangat pesat. 

"Di era saat ini, media "mainstream" dan sosmed memiliki peran yang sama besar dalam menunjang publikasi pemerintah. Baik yang "mention" positif, negatif, ataupun netral. Tergantung dari sisi mana yang diangkat," ujar Suko Widodo di Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/10).

Dalam kegiatan Penyelenggaraan Hubungan Masyarakat Media dan Kemitraan Komunitas yang bertema "Review Analisis Pemberitaan Media Massa terhadap Kinerja Pemkot Madiun, pihaknya menilai Pemkot Madiun, utamanya Diskominfo, telah berperan cukup baik dalam memberikan sisi publikasi tentang kinerja pemkot. Tentu hal itu ditunjang dengan SDM, sarana, dan prasarana yang memadai.

Pihaknya menganalisis terdapat sekitar 31.684 mention tentang Kota Madiun yang keluar dari mesin pencari Google selama peripde Juni-September 2021. Dari Jumlah tersebut sebanyak 21.419 merupakan mention dari sosmed dan sekitar 10 ribu lebih merupakan hasil dari website ataupun forum.

"Jika melihat hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sosmed juga memiliki peran. Misalkan, unggahan sego jotos kuliner Kota Madiun di salah satu akun medsos ikut mempublikasikan tentang Kota Madiun," katanya.

Guna meningkatkan sisi positif Kota Madiun, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya itu memberikan empat rekomendasi kepada Pemkot Madiun agar semakin dikenal.

Pertama, opitimalisasi OPD di Kota Madiun dalam produsen informasi. Kemudian meningkatkan konten kreatif seputar Kota Madiun. Ketiga mengembangkan stakeholder (publik/warga) untuk berpartisipasi dalam memproduksi informasi tentang Kota Madiun atau "citezen jurnalism".

"Kemudian membuat konten/paket informasi/"event" yang "news-worthy"," katanya.

Wali Kota Madiun Maidi menyatakan pihaknya mengoptimalkan fungsi media massa dan media sosial untuk mempromosikan kemajuan dan program-prograam pembangunan wilayah setempat sehingga banyak dikenal khalayak.

"Hampir semua orang punya sosial media. Orang dari luar daerah datang ke Kota Madiun lalu mengunggah kemajuan kota ke sosial medianya. Ini sudah menjadi ajang promosi untuk kota kita," ujar Wali Kota Maidi.

Tak hanya itu, peran media massa dalam memuat pemberitaan yang positif dan kritik membangun juga memberikan andil untuk menyebarkan informasi seputar Kota Madiun.

Namun demikian, upaya tersebut juga wajib diikuti dengan komitmen pemerintah daerah untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi wilayahnya. Sehingga, keindahan yang diperlihatkan di sosial media adalah nyata dan bukan sebuah rekayasa hanya untuk menarik perhatian.

"Terima kasih sekali kepada media massa, juga masyarakat yang datang ke sini, kemudian menyampaikan keberadaan Kota Madiun kepada yang lain," kata Maidi.

Peran sosmed dan media massa yang besar tersebut disadari oleh Pemkot Madiun. Maka, tak heran jika Wali Kota Maidi intensif untuk terus membangun Kota Madiun sebagai daerah jujukan perdagangan, jasa, dan wisata. Utamanya di Jawa Timur bagian barat.

Beberapa proyek pembanguan telah terbukti menarik minat masyarakat. Seperti, Pahlawan Street Center, lapak UMKM, Taman Sumber Wangi, dan Taman edukasi dan wisata Ngrowo Bening. Ke depannya, masih banyak pembangunan yang direncanakan oleh pemkot agar Kota Madiun semakin indah dan menarik.

Wali Kota Maidi juga berharap, kemajuan pembangunan tersebut nantinya berdampak terhadap perekonomian warga, sehingga masyarakat Kota Madiun semakin sejahtera. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021