PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) meluncurkan pembayaran tiket bus Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) secara nontunai atau cashless di Terminal Anjuk Ladang Kabupaten Nganjuk, Jatim.

Direktur TI & Operasi Bank Jatim, Tonny Prasetyo dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Rabu mengatakan peluncuran pembayaran tiket bus nontunai ini untuk mendukung pemerintah dalam upaya Implementasi transaksi nontunai pada pemerintah daerah kabupaten/kota.

Tonny mengatakan, program yang dilakukan Bank Jatim bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, dan metode pembayarannya menggunakan QRIS Bank Jatim.

Baca Juga : Bank Jatim lakukan vaksinasi 7.600 dosis di Pulau Bawean

"Launching pembayaran tiket bus ini dilatarbelakangi kebutuhan Dinas Perhubungan akan suatu sistem pembayaran nontunai yang memudahkan masyarakat dan dapat langsung masuk rekening secara realtime, sehingga lebih efisien dari segi waktu dan tenaga," katanya.

Selain efisiensi, kata Tonny, pembayaran nontunai juga dapat mempermudah penumpang dalam membeli tiket serta meminimalisasi beredarnya uang tunai fisik.

"Sebuah kebanggaan kami dapat berkontribusi atas inovasi yang diterapkan dalam pemanfaatan teknologi informasi yang bertujuan untuk memudahkan tata cara pembayaran tiket bus AKDP secara cashless. Inovasi kami ini sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diinisiasi Bank Indonesia, sehingga diharapkan mampu memberikan kemudahan, baik bagi penumpang, maupun bagi operator bus," ujar Tonny.

Tonny mengakui, saat ini fintech terus dikembangkan mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan kemudahan layanan perbankan dan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab Bank Jatim untuk terus berinovasi mewujudkan kemudahan layanan bagi nasabah khususnya masyarakat Jawa Timur.

"Transaksi pembayaran tiket bus secara cashless ini tentunya membawa berbagai keuntungan seperti meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, menekan kebocoran pendapatan, terintegrasi dengan sistem Smart City, sebagai salah satu indikator parameter pengukuran potensi pendapatan retribusi, melindungi masyarakat dari tarif yang tidak sesuai dengan Perda, meningkatkan pelayanan dan perbaikan infrastruktur bagi pengguna jasa angkutan umum (Bus AKDP), serta sosialisasi penggunaan QRIS," tuturnya.

Bank Jatim, kata dia, akan terus berkomitmen meningkatkan pelayanan serta mempermudah berbagai transaksi, salah satunya dalam pelayanan keuangan daerah guna menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.

"Diharapkan dengan adanya penerapan QRIS untuk pembayaran tiket bus AKDP ini akan menjadi pilot project bagi penerapan pembayaran nontunai lainnya di Provinsi Jawa Timur, terutama pada pembayaran moda transportasi," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021