Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian  Kota Surabaya melakukan berbagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat saat pandemi salah satunya melalui budi daya tanaman dengan metode hidroponik.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Yuniarto Herlambang di Surabaya, Sabtu, mengatakan, budi daya tanaman dengan metode hidroponik ini selain untuk perekonomian masyarakat juga untuk ketahanan pangan. 

"Intinya adalah bagaimana mencukupi gizi masyarakat," kata Yuniarto Herlambang.

Untuk itu, lanjut dia, saat ini pihaknya gencar melakukan pelatihan hidroponik kepada kelompok masyarakat dengan menghadirkan pelatih atau narasumber yang memang merupakan pelaku budi daya tanaman dengan metode hidroponik.
 
"Mereka sudah paham betul tentang hidroponik. Jadi, diharapan mereka bisa menerapkan di masing-masing wilayahnya. Utamanya untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kota Surabaya," ujarnya.
 
Herlambang menjelaskan, terdapat beberapa jenis tanaman atau sayuran yang mudah untuk dibudidayakan dengan metode hidroponik di antarannya sayur jenis pakcoy, sawi, dan kangkung.
 
Pelatihan hidropinik terakhir digelar DKPP untuk kader Tim Penggerak PKK Surabaya di Kantor DKPP Surabaya, Jumat (24/9).

Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani mengatakan, konsep urban farming dengan metode hidroponik sangat cocok diterapkan di daerah perkotaan. Sebab, metode hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas. Metode hidroponik dapat memanfaatkan pekarangan rumah.
 
“Alhamdulillah, saya sangat didukung oleh DKPP Surabaya. Jadi, kader-kader PKK itu diberikan pelatihan hidroponik. Hidroponik ini bisa dibangun di pekarangan yang halamannya tidak terlalu luas," kata Rini.

Oleh sebab itu, Rini juga menekankan kepada kader-kader TP PKK Surabaya untuk memaksimalkan pelatihan hidroponik yang mereka ikuti. Sehingga, mereka bisa menerapkan hasil dari pelatihan itu di wilayahnya masing-masing.
 
"Saya tekankan kepada kader-kader yang hadir, itu (pelatihan) harus dimaksimalkan. Bagaimana membuat ladang usaha walaupun dengan pekarangan rumah yang kecil tapi bisa menghasilkan," ujarnya.
 
Pelatihan hidroponik tersebut diikuti oleh perwakilan dari 20 Kecamatan di Surabaya. Rencananya, kegiatan tersebut digelar secara bertahap khususnya bagi kecamatan-kecamatan yang belum menerima pelatihan. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021