Satu jembatan penyeberangan antarkampung di Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, patah dan sepasang tiang penyangganya ambles sekitar satu meter akibat terjangan air bah saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Selasa (14/9) sore.

"Konstruksi jembatannya sudah tidak aman untuk digunakan. Sementara akses jembatan ini kami tutup demi keselamatan warga yang melintas," kata Kateni, warga Dusun Tegalrejo, Desa Ngares, yang melihat jembatan antarkampung di desanya patah akibat terjangan air bah, Rabu.

Jembatan penyeberangan di atas Sungai Bagong itu merupakan akses bagi warga desa untuk menuju kota atau sebaliknya.

Menurut Kateni, jembatan itu rusak saat air bah dari daerah pegunungan mengalir ke Sungai Bagong ketika hujan deras turun.

Hujan membuat air sungai naik sehingga jembatan penyeberangan yang dibangun dari beton itu tergenang dan tiang penyangganya goyah.

Aneka sampah kayu, akar rumpun bambu, dan dedaunan yang tersangkut pada tiang jembatan bagian tengah menambah tekanan pada jembatan.

Kateni bersama lima warga lainnya melihat jembatan itu patah saat air bah meluap dari Sungai Bagong hingga menggenangi jembatan. Mereka segera meninggalkan kawasan jembatan itu ketika mendengar suara tiang beton patah.

"Ini patahnya sekitar pukul 15.00 WIB. Permukaan air saat itu sudah peres (setinggi permukaan jembatan)," katanya.

Warga desa berharap jembatan yang rusak itu segera diperbaiki.

Selain menyebabkan kerusakan jembatan, hujan deras yang selama beberapa jam mengguyur wilayah Trenggalek pada Selasa (14/9) sore hingga petang memicu tanah longsor dan menyebabkan bagian jalan desa tertutup longsoran di Desa Depok, Kecamatan Bendungan.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021