Pemerintah Kabupaten Tulungagung akhirnya memperbaiki jembatan besar Karangrejo dengan konstruksi rangka baja yang dibangun awal 1990-an yang menjadi jalur alternatif di jalan lingkar kota daerah itu.
Dimulai dengan memperkuat fondasi beton di tapak salah satu ujung jembatan sejak Jumat (10/9), rehabilitasi kini difokuskan pada setengah badan jembatan yang lapisan aspal melesak turun akibat dasaran betonnya sebagian rontok efek getaran lalu-lalang kendaraan besar di atasnya selama bertahun-tahun.
“Selain sudah tua, kondisi jembatan juga sudah rusak 50 persen,” kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tulungagung Robinson Nadeak di Tulungagung, Selasa.
Sebelum dibongkar, badan jalan yang melesak itu sebenarnya sudah ditambal menggunakan plat besi. Namun, karena jembatan Karangrejo selama ini menjadi jalur lalu lintas kendaraan bertonase besar, badan jalan yang melesak kian lebar bahkan alas jembatan mulai rontok ke dasar sungai.
Kerusakan besar itu bisa dilihat secara kasat dari atas badan jalan jembatan yang ambles, maupun dari bawah jembatan dimana alas beton yang mendasari badan jalan jembatan sebagian rontok sehingga meninggalkan jejak rongga.
Dinas Perhubungan setempat kemudian memutuskan membatasi kendaraan yang boleh melintasi jembatan hanya untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Sementara untuk kendaraan roda enam atau tonase besar lain dilarang melintas di atasnya.
Perbaikan jembatan kali ini bersifat permanen. Selain menambah masa pakai jembatan yang telah berusia 30 tahun ini, perbaikan konstruksi dan struktur beton fondasi maupun alas jalan jembatan juga akan menambah kekuatan infrastruktur jembatan yang memiliki panjang hampir 50 meter tersebut.
Kekuatan jembatan sebelum perbaikan sekitar delapan (8) ton, sedang setelah perbaikan diproyeksikan bisa mencapai 20 ton.
Anggaran untuk perbaikan jembatan ini sebesar Rp1,697 miliar yang bersumber dari APBD Tulungagung.
Selain perbaikan pembongkaran alas beton jembatan, pihaknya juga melakukan penguatan struktur jembatan, penguatan pondasi dan perawatan ribuan baut dan mur jembatan.
"Sekitar 7.438 baut dan mur, pembongkaran plat beton dan penguatan fondasi bawah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Dimulai dengan memperkuat fondasi beton di tapak salah satu ujung jembatan sejak Jumat (10/9), rehabilitasi kini difokuskan pada setengah badan jembatan yang lapisan aspal melesak turun akibat dasaran betonnya sebagian rontok efek getaran lalu-lalang kendaraan besar di atasnya selama bertahun-tahun.
“Selain sudah tua, kondisi jembatan juga sudah rusak 50 persen,” kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tulungagung Robinson Nadeak di Tulungagung, Selasa.
Sebelum dibongkar, badan jalan yang melesak itu sebenarnya sudah ditambal menggunakan plat besi. Namun, karena jembatan Karangrejo selama ini menjadi jalur lalu lintas kendaraan bertonase besar, badan jalan yang melesak kian lebar bahkan alas jembatan mulai rontok ke dasar sungai.
Kerusakan besar itu bisa dilihat secara kasat dari atas badan jalan jembatan yang ambles, maupun dari bawah jembatan dimana alas beton yang mendasari badan jalan jembatan sebagian rontok sehingga meninggalkan jejak rongga.
Dinas Perhubungan setempat kemudian memutuskan membatasi kendaraan yang boleh melintasi jembatan hanya untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Sementara untuk kendaraan roda enam atau tonase besar lain dilarang melintas di atasnya.
Perbaikan jembatan kali ini bersifat permanen. Selain menambah masa pakai jembatan yang telah berusia 30 tahun ini, perbaikan konstruksi dan struktur beton fondasi maupun alas jalan jembatan juga akan menambah kekuatan infrastruktur jembatan yang memiliki panjang hampir 50 meter tersebut.
Kekuatan jembatan sebelum perbaikan sekitar delapan (8) ton, sedang setelah perbaikan diproyeksikan bisa mencapai 20 ton.
Anggaran untuk perbaikan jembatan ini sebesar Rp1,697 miliar yang bersumber dari APBD Tulungagung.
Selain perbaikan pembongkaran alas beton jembatan, pihaknya juga melakukan penguatan struktur jembatan, penguatan pondasi dan perawatan ribuan baut dan mur jembatan.
"Sekitar 7.438 baut dan mur, pembongkaran plat beton dan penguatan fondasi bawah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021