Gunung Liliran yang ada di Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata, yakni sebagai tempat wisata olahraga paralayang sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Kepala Desa Tulakan Wiyono mengatakan spot wisata paralayang di Kecamatan Sine bertambah. Selain di Desa Wonosari, titik lepas landas olahraga tersebut juga ada di Desa Tulakan yang lokasinya ada di Gunung Liliran.
"Lokasinya di Gunung Liliran. Ini sangat cocok sekali menjadi objek wisata paralayang. Potensi tersebut harus dikembangkan," ujar Kades Wiyono di Ngawi, Sabtu.
Menurut ia, kegiatan paralayang di desanya mempunyai karakteristik angin yang tenang dan stabil. Sehingga penikmat paralayang berpeluang terbang dalam waktu lama.
"Bentang pemandangan alamnya juga memanjakan mata. Saat musim hujan atau kemarau, pemandangannya sama-sama indahnya," kata dia.
Guna mendongkrak potensi desa wisata tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi dan instansi terkait lainnya.
Sejumlah sarana dan prasarana secara bertahap juga akan dibangun. Seperti akses jalan desa dan landasan untuk lepas landas (take-off) atau mendarat (landing). Adapun sumber dananya berasal dari APBDes serta bantuan dari pemkab ataupun pusat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Perum Perhutani setempat terkait hal perizinannya," tambahnya.
Pihaknya berharap agar kawasan tersebut bisa segera dikembangkan, sehingga potensi wisata paralayang bisa mengangkat perekonomian dan kesejahteraan warga desa setempat dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Desa Tulakan Wiyono mengatakan spot wisata paralayang di Kecamatan Sine bertambah. Selain di Desa Wonosari, titik lepas landas olahraga tersebut juga ada di Desa Tulakan yang lokasinya ada di Gunung Liliran.
"Lokasinya di Gunung Liliran. Ini sangat cocok sekali menjadi objek wisata paralayang. Potensi tersebut harus dikembangkan," ujar Kades Wiyono di Ngawi, Sabtu.
Menurut ia, kegiatan paralayang di desanya mempunyai karakteristik angin yang tenang dan stabil. Sehingga penikmat paralayang berpeluang terbang dalam waktu lama.
"Bentang pemandangan alamnya juga memanjakan mata. Saat musim hujan atau kemarau, pemandangannya sama-sama indahnya," kata dia.
Guna mendongkrak potensi desa wisata tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi dan instansi terkait lainnya.
Sejumlah sarana dan prasarana secara bertahap juga akan dibangun. Seperti akses jalan desa dan landasan untuk lepas landas (take-off) atau mendarat (landing). Adapun sumber dananya berasal dari APBDes serta bantuan dari pemkab ataupun pusat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Perum Perhutani setempat terkait hal perizinannya," tambahnya.
Pihaknya berharap agar kawasan tersebut bisa segera dikembangkan, sehingga potensi wisata paralayang bisa mengangkat perekonomian dan kesejahteraan warga desa setempat dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021