Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan peralatan produksi kepada tujuh kelompok petani hutan di Kabupaten Madiun guna menunjang produktivitas sehingga dampak pandemi COVID-19 bisa ditekan seminimal mungkin.
"Alat tersebut dapat memberikan nilai tambah ekonomi. Teknologinya sederhana sehingga juga tidak sulit untuk dioperasikan para petani," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan alat ekonomi produktif kepada petani tepian hutan di Wana Wisata Raden Sekar Park, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Rabu.
Anggaran pengadaan bantuan peralatan produksi tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021 Dinas Kehutanan Provinsi Jatim.
Besaran bantuan ekonomi yang disiapkan untuk wilayah Kabupaten Madiun mencapai Rp4 miliar. Bantuan tersebut berupa pengadaan alat ekonomi produktif dan peningkatan kapasitas pembangunan untuk perhutanan sosial nasional.
Bupati Madiun Ahmad Dawami yang mendampingi gubernur saat pemberian bantuan tersebut mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada petani hutan di wilayahnya.
"Terima kasih atas bantuan dari Pemprov Jatim. Kiranya berbagai upaya ini dapat mendorong masyarakat, khususnya petani hutan, agar tetap bisa menjalankan kegiatannya dan menumbuhkan optimistis bersama di masa-masa sulit ini," kata Ahmad Dawami.
Menurut ia, petani tepian hutan di Kabupaten Madiun saat ini banyak yang membudidayakan tanaman porang. Hal itu terlihat dari jumlah lahan porang yang meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.
Data Pemkab Madiun mencatat pada 2018 jumlah lahan budi daya porang kurang dari 1.000 hektare, namun pada tahun 2021 sudah mencapai sekitar 5.143 hektare.
"Artinya, masyarakat Kabupaten Madiun, utamanya warga tepian hutan sudah mulai mandiri dan berdaya," kata bupati.
Ia menambahkan bahwa dalam rangka menghadapi pandemi, Pemkab Madiun berupaya membangkitkan ekonomi di tiap desa untuk kemandirian masyarakat. Tidak hanya porang, namun juga mendongkrak potensi lainnya, seperti pengembangan Wana Wisata Raden Sekar Park yang menjadi lokasi pembagian bantuan tersebut.
"Dengan ADD (alokasi dana desa), desa bisa menggunakan anggaran tersebut untuk inovasi masyarakat, seperti Wana Wisata Raden Sekar Park ini dan juga UMKM serta lainnya," katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan beberapa bantuan lain, seperti sertifikat dan Surat Keputusan tentang Sistem Verifikasi Legalitas Kayu.
Gubernur Khofifah juga melakukan penanaman bibit durian musang king, rambutan, jambu jamaika, alpukat, dan kayu putih. Selain itu, juga meninjau kegiatan vaksinasi bagi 90 anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayah setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Alat tersebut dapat memberikan nilai tambah ekonomi. Teknologinya sederhana sehingga juga tidak sulit untuk dioperasikan para petani," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan alat ekonomi produktif kepada petani tepian hutan di Wana Wisata Raden Sekar Park, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Rabu.
Anggaran pengadaan bantuan peralatan produksi tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021 Dinas Kehutanan Provinsi Jatim.
Besaran bantuan ekonomi yang disiapkan untuk wilayah Kabupaten Madiun mencapai Rp4 miliar. Bantuan tersebut berupa pengadaan alat ekonomi produktif dan peningkatan kapasitas pembangunan untuk perhutanan sosial nasional.
Bupati Madiun Ahmad Dawami yang mendampingi gubernur saat pemberian bantuan tersebut mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada petani hutan di wilayahnya.
"Terima kasih atas bantuan dari Pemprov Jatim. Kiranya berbagai upaya ini dapat mendorong masyarakat, khususnya petani hutan, agar tetap bisa menjalankan kegiatannya dan menumbuhkan optimistis bersama di masa-masa sulit ini," kata Ahmad Dawami.
Menurut ia, petani tepian hutan di Kabupaten Madiun saat ini banyak yang membudidayakan tanaman porang. Hal itu terlihat dari jumlah lahan porang yang meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.
Data Pemkab Madiun mencatat pada 2018 jumlah lahan budi daya porang kurang dari 1.000 hektare, namun pada tahun 2021 sudah mencapai sekitar 5.143 hektare.
"Artinya, masyarakat Kabupaten Madiun, utamanya warga tepian hutan sudah mulai mandiri dan berdaya," kata bupati.
Ia menambahkan bahwa dalam rangka menghadapi pandemi, Pemkab Madiun berupaya membangkitkan ekonomi di tiap desa untuk kemandirian masyarakat. Tidak hanya porang, namun juga mendongkrak potensi lainnya, seperti pengembangan Wana Wisata Raden Sekar Park yang menjadi lokasi pembagian bantuan tersebut.
"Dengan ADD (alokasi dana desa), desa bisa menggunakan anggaran tersebut untuk inovasi masyarakat, seperti Wana Wisata Raden Sekar Park ini dan juga UMKM serta lainnya," katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan beberapa bantuan lain, seperti sertifikat dan Surat Keputusan tentang Sistem Verifikasi Legalitas Kayu.
Gubernur Khofifah juga melakukan penanaman bibit durian musang king, rambutan, jambu jamaika, alpukat, dan kayu putih. Selain itu, juga meninjau kegiatan vaksinasi bagi 90 anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayah setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021