Program Vaksinasi Merdeka pondok pesantren (ponpes) dan rumah ibadah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa, menyiapkan sekitar 4.500 dosis vaksin jenis Sinovac.

"Vaksinasi Merdeka ponpes dan rumah ibadah dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau Vaksinasi Merdeka Ponpes dan Rumah Ibadah di Ponpes Sunan Kalijaga, Jalan Simokalangan Nomor 184, Surabaya, Selasa.

Selain Wali Kota Eri, vaksinasi di Ponpes Sunan Kalijaga juga dihadiri langsung Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Danlanud Muljono Kolonel Pnb Moh. Apon, dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya Anton Delianto.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan pemerintah pusat menyiapkan 4.500 dosis vaksin Sinovac di Surabaya. Sedangkan, tenaga kesehatannya didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya.

"Ini merupakan sinergi antara Polrestabes Surabaya, dan Staf Khusus Presiden RI yang terus membantu untuk menurunkan angka COVID-19 di Kota Surabaya. Hari ini pelaksanaannya serentak, ada di Masjid Agung, ada di gereja, ada di sini juga (Ponpes Sunan Kali Jaga). Total jumlah vaksinnya ada 4.500," kata Eri.

Eri menjelaskan, berdasarkan data asesmen situasi COVID-19 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021, Kota Surabaya saat ini berada di level 2. Namun, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), Surabaya sebagai bagian dari wilayah aglomerasi Surabaya Raya masih berada pada level 3.

"Inilah hebatnya Kota Surabaya. Forkopimda bergotong-royong, bahu-membahu menangani pandemi COVID-19 hingga bisa berada di level 2. Ada mobil vaksin dari Kapolrestabes Surabaya, jumlahnya 22, dalam sehari bisa sekitar 20 ribu orang yang divaksin," ujarnya.

Meski demikian, Wali Kota Eri menyebut, tanpa doa dari para kiai dan alim ulama, Pemkot Surabaya beserta jajaran Forkopimda tidak akan mampu menanggulangi pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, ia secara tulus meminta bantuan doa dari para Kiai dan alim ulama agar Surabaya terbebas dari pandemi COVID-19.

"Sehebat-hebatnya Forkopimda Kota Surabaya, tidak akan menjadi hebat tanpa doa para kiai dan alim ulama," katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Sunan Kalijaga H. Nafi’ Mubarok mengatakan, total peserta yang mengikuti vaksinasi merdeka serentak di Ponpes Sunan Kalijaga sebanyak 500 orang.

Dari jumlah tersebut, 250 orang merupakan santri yang masih menempuh pendidikan di Ponpes Sunan Kalijaga. Sisanya, vaksin tersebut diberikan kepada guru, alumni, dan warga yang tinggal di sekitar ponpes.

"Alhamdulillah, vaksinasi hari ini berjalan sesuai dengan harapan. Vaksinnya juga kita berikan ke warga sekitar. Kalau kita sudah vaksin tapi warga sekitar ponpes belum divaksin, kan kita belum bebas juga. Pastinya kita juga sangat mendukung program vaksinasi dari pemerintah," katanya.

Ia menjelaskan, vaksinasi untuk santri laki-laki dan perempuan dilakukan di ruang terpisah. Santri laki-laki divaksin di lantai satu. Sedangkan santri perempuan, divaksin di lantai dua. "Jadi, begitu masuk pintu gerbang langsung kita pisah. Sehingga, masuk lokasi langsung terpisah," katanya.

Sementara itu, Pendiri dan Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga K.H. Muchsin Nur Hadi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk santrinya harus dilakukan di ponpes. Sebab, ia ingin agar para santri tetap dalam kondisi steril.

"Dengan percepatan vaksin ini sangat bagus. Karena, pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa dilakukan," katanya.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021